Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pemenang Nobel Perdamaian Diumumkan 8 Oktober, Bagaimana Mekanismenya?

Penghargaan Nobel adalah penghargaan prestisius yang dicetus oleh penemu dinamit dan pengusaha Swedia Alfred Nobel. Bagaimana cara pemilihan pemenang?

7 Oktober 2021 | 21.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penghargaan Nobel adalah penghargaan prestisius yang dicetus oleh penemu dinamit dan pengusaha Swedia Alfred Nobel. Sejumlah pemenang penghargaan Nobel untuk beberapa kategori telah diumumkan di antaranya Abdulrazak Gurnah untuk Nobel Sastra, Benjamin List dan David MacMillan untuk Nobel Kimia; David Julius dan Ardem Patapoutian untuk Nobel bidang fisiologi atau kesehatan; Syukuro Manabe, Klaus Hasselmann, dan Giorgio Parisi untuk fisika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2021 akan diumumkan pada 8 Oktober di Oslo, dan berikut mekanisme pemilihan pemenang Nobel Perdamaian, seperti dikutip dari Reuters, 7 Oktober 2021.

SIAPA YANG BISA MENANG?

Hadiah harus diberikan kepada orang "yang telah melakukan yang terbaik untuk memajukan persahabatan antarbangsa, penghapusan atau pengurangan tentara tetap, dan pembentukan dan promosi kongres perdamaian", menurut wasiat industrialis Swedia Alfred Nobel, penemu dinamit, yang mendirikan penghargaan Nobel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ribuan orang dapat mengusulkan nama: anggota pemerintah dan parlemen; kepala negara saat ini; profesor universitas sejarah, ilmu sosial, hukum dan filsafat; dan mantan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, di antara pengusul lainnya. Tahun ini ada 329 nominasi, meskipun daftar lengkapnya akan disimpan di lemari besi selama 50 tahun.

Di antara kandidat favorit Nobel Perdamaian tahun ini adalah aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, pemimpin oposisi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya, dan Organisasi Kesehatan Dunia.

SIAPA YANG MEMUTUSKAN?

Komite Nobel Norwegia, yang terdiri dari lima orang yang ditunjuk oleh parlemen Norwegia. Anggota sering kali merupakan pensiunan politisi, tetapi tidak selalu. Komite saat ini dipimpin oleh seorang pengacara dan termasuk satu akademisi.

Mereka semua diajukan oleh partai politik Norwegia dan penunjukan mereka mencerminkan keseimbangan kekuasaan di parlemen Norwegia.

BAGAIMANA MEREKA MEMUTUSKAN?

Nominasi ditutup pada 31 Januari. Anggota komite dapat mengajukan nominasi mereka sendiri selambat-lambatnya pada pertemuan pertama komite di bulan Februari.

Mereka mendiskusikan semua nominasi, lalu membuat daftar pendek. Setiap calon kemudian dinilai dan diperiksa oleh sekelompok penasihat tetap dan ahli lainnya.

Komite bertemu kira-kira sebulan sekali untuk membahas nominasi. Mereka biasanya mengambil keputusan pada rapat komite terakhir, yang cenderung pada awal Oktober.

Komite mencari konsensus tentang pemilihannya. Jika tidak bisa, keputusan diambil dengan suara terbanyak.

Terakhir kali seorang anggota mengundurkan diri sebagai protes adalah pada tahun 1994, ketika pemimpin Palestina Yasser Arafat berbagi hadiah dengan Shimon Peres dan Yitzhak Rabin dari Israel.

SIAPA YANG MASUK NOMINASI?

Sementara daftar lengkap nominasi dirahasiakan, nominator bebas mengungkapkannya. Dalam beberapa tahun terakhir, anggota parlemen Norwegia sendiri cenderung merilis nama calon mereka terlebih dahulu, dengan enam dari tujuh pemenang terakhir muncul di daftar tersebut.

Tahun ini, menurut survei Reuters terhadap anggota parlemen Norwegia yang telah mengungkapkan calon mereka, daftar tersebut termasuk Thunberg, Tsikhanouskaya, tokoh oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny dan politisi AS Stacey Abrams.

Organisasi yang dinominasikan termasuk Black Lives Matter, Organisasi Kesehatan Dunia, badan berbagi vaksin COVAX, dan kelompok kebebasan pers Reporters Without Borders dan Committee to Protect Journalists.

APA YANG DIDAPATKAN PARA PENERIMA NOBEL?

Sebuah medali, diploma, sepuluh juta krona Swedia (sekitar Rp16 miliar), dan perhatian global.

Uskup Agung Afrika Selatan Desmond Tutu, peraih Nobel 1984, mengatakan menjadi peraih Nobel adalah pedang bermata dua. "Suatu hari tidak ada yang mendengarkan. Hari berikutnya, saya adalah orang suci," katanya seperti dikutip dalam biografi resminya.

APAKAH COVID-19 MEMBATALKAN UPACARA NOBEL?

Upacara akan berlangsung pada 10 Desember, peringatan kematian Alfred Nobel. Sejak 1989 telah diadakan di Balai Kota Oslo, tetapi dibatalkan tahun lalu karena pembatasan virus corona. Institut Nobel Norwegia akan menentukan pada pertengahan Oktober apakah akan ada upacara di Oslo tahun ini.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus