Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pemilu Mesir, Presiden el-Sisi Menang Mudah

Presiden Abdel Fattah el-Sisi diperkirakan akan meraih kemenangan untuk jabatan kedua dengan mudah pada pemilihan umum Mesir yang dimulai Senin.

26 Maret 2018 | 15.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang Polisi berjaga di depan antrean pemilih saat pemilu putaran kedua di luar sebuah sekolah di Heliopolis, Kairo, Mesir, 22 November 2015. Warga Mesir melaksanakan pemilu putaran kedua untuk mengembalikan parlemen yang selama tiga tahun mengalami kekosongan. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Abdel Fattah el-Sisi diperkirakan akan meraih kemenangan untuk jabatan kedua dengan muda pada pemilihan umum Mesir yang dimulai Senin, 26 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ABC News dalam laporannya mengatakan, saingan terdekat presiden berpangkat Jenderal militer ini hanya dari Moussa Mustafa Moussa, seorang politikus yang tak dikenal publik. Dia maju pada menit-menit terakhir demi menyelamatkan malu agar pemilu tidak diikuti hanya satu calon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Tentara Mesir berjaga di luar sebuah sekolah yang dijadikan tempat pemungutan suara saat pemilu putaran kedua di Heliopolis, Kairo, Mesir, 22 November 2015. Warga Mesir melaksanakan pemilu putaran kedua untuk mengembalikan parlemen yang selama tiga tahun mengalami kekosongan. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

"Moussa bukan penantang terbaik el-Sisi dalam pemilu. Dia tak pernah dikenal publik," tulis ABC News, Senin.

Pada pemilu yang akan digelar selama tiga hari ini, panitia berharap sekitar 60 juta pemilik hak suara berbondong-bondong ke bilik suara untuk mencoblos calon pilihannya.

Sejumlah media melaporkan, el-Sisi menuju kotak suara pada pukul 09.00 pagi waktu setempat di TPS sekolah khusus gadis di pinggiran Kairo, Heliopolis. Dia tampak tersenyum dan menyalami petugas usai mencoblos tanpa memberikan komentar kepada awak media yang menguntitnya.

"Hasil pemilihan umum sudah bisa diketahui. Jadi jumlah pemilih yang begitu besar menjadi hadiah bagi rezim," kata Ziad Akl, peneliti senior di Al-Ahram Center for Political and Strategic Studies.Seorang pria memeriksa kertas suaranya sebelum dimasukkan ke kotak suara saat pemilu putaran kedua di Heliopolis, Kairo, Mesir, 22 November 2015. Warga Mesir melaksanakan pemilu putaran kedua untuk mengembalikan parlemen yang selama tiga tahun mengalami kekosongan. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Kemenangan el-Sisi sudah diperkirakan sebelumnya. Jenderal yang mengambil kekuasaan dari Presiden Mohammed Mursi melalui kudeta pada Juli 2013 itu menangkapi para oposan menjelang pemilu.

Di antara tokoh oposisi yang ditahan itu adalah Sami Anan. Dia seorang mantan Jenderal yang berencana melawan Sisi dalam pemilu Maret 2018, tapi dia keburu ditangkap dengan todongan senjata oleh pasukan keamanan Mesir pada Selasa, akhir Januari 2018, .

Penantang el-Sisi lainnya yang juga dihalang-halangi untuk maju dalam pemilu adalah Hisham Genema. Wakil Presiden Mesir ini diserang oleh sekelompok orang tak dikenal di jalanan tersibuk di Kairo, Sabtu akhir Januari 2018. Akibat serangan tersebut, menurut laporan Al Jazeera, dia mengalami luka serius.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus