Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pendiri Huawei Puji Teknologi Amerika Serikat Setelah Pelantikan Joe Biden

Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, memuji teknologi Amerika Serikat setelah Joe Biden dilantik menjadi Presiden AS ke-46 pada Rabu kemarin.

23 Januari 2021 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pendiri Huawei Ren Zhengfei menghadiri diskusi panel di kantor pusat perusahaan di Shenzhen, provinsi Guangdong, Cina 17 Juni 2019. [REUTERS / Aly Song]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, memuji teknologi Amerika Serikat setelah Joe Biden dilantik menjadi Presiden AS ke-46 pada Rabu kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sambutan yang dipublikasikan pada Jumat, Ren Zhengfei mengatakan Amerika Serikat tetap menjadi "suar teknologi" yang harus ditiru dan Huawei Technology harus mempertimbangkan pemotongan produk setelah tindakan AS terhadap perusahaannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komentar Ren, dalam sebuah surat kepada staf tertanggal Juni tahun lalu, dibagikan untuk pertama kalinya di papan pesan perusahaan, menjadikannya pernyataan publik pertama dari Huawei sejak Joe Biden mengambil alih kepresidenan dari Donald Trump, menurut laporan Reuters, 22 Januari 2021.

Huawei sebagian besar tetap diam tentang prospeknya di bawah pemerintahan Biden, setelah mendapat sanksi di bawah pemerintahan Trump, yang menuduh peralatan Huawei menimbulkan risiko keamanan. Huawei menyangkal tuduhan pemerintahan Trump.

Pendiri Huawei Technologies, Ren Zhengfei (kanan) dan Presiden Cina, Xi Jinping, (kiri). Reuters

Dalam pernyataan perpisahan pada Senin, Departemen Perdagangan AS mengatakan kepada pembuat semikonduktor AS, pemerintah akan menolak atau mencabut lisensi bagi perusahaan termasuk pembuat chip Intel Corp jika menjual produk ke Huawei, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, Reuters melaporkan.

Surat Ren Zhengfei mengatakan bahwa tindakan AS telah mempengaruhi strategi dan kemampuan Huawei, dan perusahaan harus mengevaluasi kembali beberapa lini produk, serta mempertimbangkan untuk menghentikan beberapa produk dan staf yang tidak produktif.

Surat itu dirilis secara terbuka setelah mantan sub-merek Huawei, Honor, mengumumkan kemitraan pasokan baru dengan perusahaan chip besar termasuk Intel dan Qualcomm yang sebelumnya kehilangan akses karena tindakan AS terhadap induknya.

Huawei menjual Honor kepada konsorsium agen dan dealer yang terakhir pada bulan November dalam upaya untuk membantunya mendapatkan kembali akses ke chip.

Surat Ren Zhengfei tidak menyebutkan pemerintahan Joe Biden secara khusus, meskipun para analis mengatakan perusahaan akan memerlukan penangguhan hukuman dari Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali bisnis telepon dan infrastruktur 5G Huawei yang terhambat karena sanksi.

REUTERS


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-china-mobile-honor/chinese-phone-maker-honor-partners-with-key-chip-suppliers-after-huawei-split-idUSKBN29R0G7?il=0

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus