Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua belas orang, termasuk dua anak-anak dan pelaku, meninggal di tempat dalam penembakan massal di Kota Cetinje, Montenegro. Stasiun televisi setempat Vijesti mengatakan, pelaku yang berusia 34 tahun juga melukai enam orang lainnya, termasuk seorang petugas polisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Kepolisian Montenegro Zoran Brdjanin mengatakan bahwa sekitar Jumat pukul 15.30, seorang pria berusia 34 tahun dengan senapan berburu menembak mati dua saudara kandung, satu berusia 8 tahun dan lainnya berusia 11 tahun. Ia juga menembak ibu mereka yang kemudian meninggal rumah sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Keluarga itu tinggal di rumah penembak sebagai penyewa," kata Brdjanin. Dia mengatakan motif penembakan itu belum diketahui, dan dia tidak memberikan nama penembaknya, tetapi mengatakan dia berinisial V.B.
Penembak kemudian berjalan keluar dari rumahnya dan membunuh 7 orang lainnya. Dalam baku tembak dengan polisi, seorang polisi terluka, kata Brdjanin."Saat kami tiba di lokasi kejadiaan, kami melihat sembilan jenazah, termasuk dua anak-anak, dan dua orang meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit," kata jaksa Andrijana Nastic pada Vijesti TV seperti dikutip Reuters.
"Saya hanya bisa mengatakan penembak tewas oleh warga," kata Nastic pada Sabtu 13 Agustus 2022. Sebelumnya media melaporkan pelaku tewas oleh polisi.
RTCG mengutip sumber polisi yang mengatakan penyerangan dilakukan setelah perselisihan keluarga tapi tidak mengungkapkan detail lebih lanjut. Polisi belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang serangan ini, tapi sudah menutup daerah sekitar lokasi kejadian.
Di saluran aplikasi kirim pesan Telegram, Perdana Menteri Montenegro Dritan Abazovi mengatakan telah terjadi "tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya" di Cetinje. Abazovic mengatakan masa berkabung tiga hari akan diumumkan di negara itu mulai Jumat malam.
Warga terkejut dengan penembakan tersebut. "Saya tidak percaya ini terjadi di Cetinje dan Montenegro. Saya tidak tahu harus berbicara apa. Saya tak bisa berkata apa-apa. Saya tidak tahu ke mana ini membawa kami," kata seorang warga Cetinje, Milorad Mitrovic pada RTCG.
Baca juga: Kepolisian Montenegro Menyita 1 Ton Kokain
SUMBER: REUTERS