Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Penemuan 39 Jasad, Sopir Truk Hadapi Sidang Pertama

Sidang atas kasus penemuan 39 jasad dalam sebuah truk trailer dimulai. Sidang berlanjut pada November 2019.

29 Oktober 2019 | 17.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelabuhan kargo Zeebrugge, Belgia, tempat kontainer berisi 39 jasad dikirim.[Francois Lenoir / Reuters]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengemudi yang membawa 39 jasad dalam sebuah truk trailer, Maurice Robinson, pada Senin 28 Oktober 2019, menghadapi persidangan yang pertamanya. Truk yang dikemudikan Robinson ditemukan aparat kepolisian di Grays, wilayah tenggara Inggris pada Rabu, 23 Oktober 2019. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Robinson didakwa dengan 39 tuduhan pembunuhan, perdagangan orang, membantu imigrasi ilegal dan pencucian uang. Ke-39 jasad yang ditemukan dalam truk yang dikemudikannya ditemukan dalam kondisi membeku karena kontainer truk itu bersuhu beku. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Kepolisian Essex, Robinson muncul melalui tautan video di Pengadilan Magistrates Chelmsford dan hakim memerintahkan ia ditahan tanpa memasukkan pembelaan dan menolak pembebasan dengan jaminan. Kasusnya akan diteruskan ke Pengadilan Kriminal Pusat di London dan dilanjutkan pada November 2019.

Penyelidikan kasus ini dimulai dari tempat-tempat yang disusuri truk tersebut, yakni Grays tempat truk ditemukan, lalu ke Belgia, Cina, Irlandia dan Vietnam. Bagian kontainer truk tempat mayat ditemukan merupakan area berpendingin.

Pihak berwenang Inggris masih mengidentifikasi para korban untuk mengetahui negara asal dan motif yang mendorong mereka meninggalkan negara asal mereka.
Para korban awalnya diyakini warga negara Cina, tetapi sejumlah keluarga di Vietnam mengatakan kerabat mereka mungkin termasuk di antara para Korban.

Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son, mengatakan pemerintah Inggris telah mengirim file ke Vietnam untuk membantu proses identifikasi korban. Sampel rambut dan kuku dari keluarga telah diambil untuk mempermudah verifikasi DNA.

Polisi Inggris memperingatkan identifikasi korban dan verifikasi kewarganegaraan akan memakan waktu cukup lama. Petugas akan memeriksa semua barang yang ada bersama para korban di truk termasuk telepon genggam. Sejumlah penangkapan tambahan terkait kematian telah dilakukan.

Melansir nytimes, Selasa, 29 Oktober, dua orang laki-laki dan satu perempuan dari Warrington, Inggris dan Irlandia utara, ditangkap di Bandara Stansed dekat London, pada Jumat 25 Oktober 2019. Ketiganya diinterogasi dengan dugaan pembunuhan dan perdagangan orang namun dibebaskan dengan jaminan.

Polisi Irlandia, Sabtu 26 Oktober menangkap seorang supir truk berusia 23 tahun yang mengangkut kontainer berpendingin dari Belgia ke Irlandia di Dublin Port setelah kembali dari Irlandia menggunakan feri dari Perancis. Pria ini telah diidentifikasi oleh otoritas Belgia minggu lalu.

“Saya pikir yang paling penting adalah bahwa polisi menginterogasinya secepat mungkin, karena bahkan jika tidak terlibat langsung dia mungkin memiliki informasi penting,” kata Eric Van Der Sypt, juru bicara kantor kejaksaan Belgia.

Sementara itu Perdana Menteri Inggris, Boris Johson mengunjungi Grays, tempat penemuan 39 jasad pada Senin 28 Oktober. Dalam kesempatan itu, Johnson menandatangani buku belasungkawa untuk para korban.

KANIA SUKU 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus