Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Globalisasi merujuk pada istilah yang menyatakan proses masuknya sesuatu ke ruang lingkup dunia, sebagaimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Globalisasi dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan, mulai dari politik, sosial budaya, teknologi, ekonomi, hingga keamanan dan pertahanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir repository.unpas.ac.id, globalisasi secara etimologi berasal dari kata globe, yang berarti bola dunia, dan sasi, yaitu proses atau kondisi yang sedang berjalan. Lantas, apa itu globalisasi?
Pengertian Globalisasi
Menurut laman jurnal.usk.ac.id, globalisasi merupakan fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus-menerus dan bagian dari proses manusia itu sendiri.
Globalisasi mendorong individu untuk melakukan identifikasi dan mencari titik simetris, sehingga bisa mempertemukan dua hal yang terlihat paradoksal.
Kemudian, mengacu pada situs mirror.unpad.ac.id, globalisasi adalah kecenderungan umum terintegrasinya kehidupan masyarakat domestik ke dalam komunitas global pada berbagai bidang. Secara sederhana, komunitas lokal telah menjadi bagian dari rantai perdagangan dan pertukaran pikiran.
Sementara itu, melansir repository.radenintan.ac.id, definisi globalisasi, yaitu perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh besar terhadap kemunculan berbagai kemungkinan perubahan dunia. Dapat dikatakan bahwa globalisasi menghasilkan perspektif baru tentang konsep dunia tanpa batas.
Ciri-Ciri Globalisasi
Mengutip repository.unikom.ac.id, terdapat beberapa karakteristik dari globalisasi, antara lain:
- Perubahan dalam konsep ruang waktu.
- Pasar dan produksi ekonomi yang berbeda di setiap negara, sehingga antarnegara menjadi saling ketergantungan sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi-organisasi besar.
- Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa.
- Peningkatan masalah bersama, misalnya lingkungan hidup dan inflasi.
Penyebab Globalisasi
Merujuk pada e-Modul Sosiologi Kelas X karya Agus Santosa, terdapat tiga faktor penyebab globalisasi, yaitu:
1. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sejak 1980-an, kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan berlangsungnya transmisi atau aliran data yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Perkembangan teknologi tersebut juga mendukung kemudahan aliran barang dan manusia yang melintasi batas-batas negara.
2. Kapitalisme
Penyebaran kapitalisme dalam ekonomi internasional telah menjadi kekuatan besar di balik globalisasi. Perusahaan-perusahaan bermodal besar bisa meraih keuntungan berlipat ganda, karena mempunyai jangkauan pasar yang lebih mudah dan menikmati biaya tenaga kerja yang murah.
3. Politik-Ekonomi Neoliberalisme
Kemenangan ideologi liberal pada 1980-an menjadi masa krusial yang menentukan perluasan kebijakan neoliberal di seluruh dunia.
Adapun neoliberalisme sendiri merupakan paham yang mengutamakan sistem ekonomi kapital, perdagangan bebas, hingga meminimalkan peran pemerintah.
Bentuk Globalisasi
Ruang lingkup globalisasi terdiri dari lima jenis, meliputi:
1. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi diartikan sebagai suatu kehidupan ekonomi yang bersifat mendunia dan terbuka tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan negara.
Globalisasi ekonomi sangat berkaitan erat dengan munculnya perdagangan bebas dan pendirian perusahaan-perusahaan transnasional.
2. Globalisasi Politik
Globalisasi politik merupakan suatu fenomena terjadinya perubahan dalam bidang politik yang ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi internasional. Selain itu, terdapat pula kerja sama antarnegara yang bersifat bilateral maupun multilateral.
3. Globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Globalisasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan banyak orang di seluruh dunia untuk saling terhubung.
Tak hanya itu, setiap individu memiliki peluang yang sama dalam memperoleh akses pendidikan, pekerjaan, dan menjalin relasi karena adanya kemudahan akibat kecanggihan teknologi dan digitalisasi.
4. Globalisasi Sosial dan Budaya
Globalisasi di bidang sosial dan budaya terjadi dalam bentuk pertukaran unsur-unsur kebudayaan di antara suatu kelompok.
Namun, globalisasi sosial-budaya bisa menjadi ancaman terhadap kebudayaan asli, sehingga menghilangkan identitas diri.
5. Globalisasi Agama
Globalisasi agama merupakan fenomena penyebaran ajaran keagamaan secara lintas batas negara dan budaya yang semakin intensif.
Ciri-ciri dari globalisasi agama, seperti pluralisme agama, sinkretisme (pencampuran), dan modernisasi ajaran. Dampak dari fenomena tersebut adalah meningkatkan toleransi antaragama, tetapi sekaligus hilangnya identitas.
Manfaat Globalisasi
Globalisasi dapat melahirkan beberapa efek positif dalam berbagai bidang, di antaranya:
1. Tata Nilai dan Sikap
Globalisasi dalam budaya mengakibatkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi canggih adalah salah satu upaya untuk membangun sikap masyarakat yang lebih terbuka dengan perbedaan.
2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia menjadi lebih mudah dalam berkegiatan sehari-hari dan memicu untuk berpikir lebih maju.
Keberadaan peralatan canggih, termasuk transportasi dan industri lainnya merupakan salah satu usaha untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup.
3. Hukum, Pertahanan, dan Keamanan
Globalisasi dapat menguatkan supremasi hukum, tuntutan pelaksanaan hak-hak asasi manusia (HAM), dan demokratisasi.
Selain itu, semakin banyak pula munculnya regulasi hukum yang lebih memihak dan bermanfaat untuk kepentingan banyak orang. Para penegak hukum pun lebih akuntabel, transparan, dan profesional.
4. Sosial Budaya
Globalisasi juga dapat meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial dan budaya, pola pikir, dan cara hidup.
Tak hanya itu, peningkatan dalam hal etos kerja, disiplin, rasionalitas, jiwa kemandirian, dan sportivitas juga semakin menguat.
5. Ekonomi Sektor Perdagangan dan Produksi
Liberalisasi perdagangan barang atau jasa memberikan peluang kepada suatu negara untuk ikut bersaing di kancah global.
Adanya globalisasi juga memicu perusahaan atau investor asing untuk menanamkan modal atau membangun pabriknya di negara-negara berkembang.
Dampak Globalisasi
Selain menawarkan kelebihan, globalisasi juga dapat memberikan dampak negatif, antara lain:
1. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang terus meningkat membuat penyediaan barang dan jasa semakin lebih cepat. Dengan begitu, masyarakat lebih mudah tertarik mengeluarkan uang untuk sesuatu yang bersifat memenuhi keinginan daripada kebutuhan.
2. Sikap Individualistik
Masyarakat lebih dimudahkan dengan kemunculan teknologi yang semakin canggih, sehingga merasa tidak memerlukan lagi bantuan orang lain. Akibatnya, semangat gotong royong, kepedulian, solidaritas, dan kesetiakawanan akan semakin luntur.
3. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya barat cocok diterapkan di negara seperti Indonesia. Budaya barat yang negatif mulai menggeser nilai-nilai budaya lokal, karena dianggap lebih modern dan menjawab kebutuhan anak-anak muda yang dalam tahap pencarian jati diri. Akibatnya, sikap pragmatis, hedonis, dan konsumerisme terus merajalela.
4. Kesenjangan Sosial
Jika hanya ada segelintir orang yang mampu mengikuti arus globalisasi, maka sebagian orang lainnya justru kondisinya semakin memburuk.
Artinya, terdapat jurang pemisah yang semakin dalam antara individu yang siap dengan perubahan dan individu yang stagnan.