Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LONDON - Tugas Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam pemerintahan akan digantikan sementara oleh Menteri Luar Negeri Dominic Raab. Saat ini Johnson sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit St. Thomas, di London, karena mengidap Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Raab menyatakan roda pemerintahan tetap akan berlanjut. Ia juga memastikan bahwa sang perdana menteri telah dirawat para petugas medis yang tepat di RS St. Thomas, seberang gedung parlemen Inggris, di pusat kota London. "Fokus pemerintah adalah terus memastikan bahwa rencana perdana menteri terus berjalan agar kita dapat mengalahkan virus corona," kata Raab, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penunjukan Raab dikonfirmasi oleh Menteri Kantor Kabinet Inggris Michael Gove. Namun, saat diwawancara BBC, Gove enggan menerangkan apakah Raab telah diberi kode nuklir Inggris. Dia hanya menyebutkan ada protokol yang mengatur hal itu. "Saya benar-benar tidak dapat berbicara tentang masalah keamanan nasional," ujar Gove, kemarin.
Inggris merupakan satu dari lima negara di dunia yang diizinkan memiliki senjata nuklir. Negara ini memiliki persediaan sekitar 215 hulu ledak nuklir. Hanya perdana menteri yang dapat mengotorisasi serangan nuklir. Perintah semacam itu akan dikirim ke salah satu kapal selam nuklir Inggris dengan seperangkat kode khusus.
Gove juga menegaskan keputusan untuk mengubah atau mencabut pembatasan karantina wilayah (lockdown) yang dijadwalkan pekan ini tetap berlangsung. "Kami akan mengambil keputusan itu secara kolektif sebagai kabinet. Orang yang akan mengambil keputusan akhir adalah Menteri Luar Negeri," tuturnya.
Johnson, 55 tahun, masih menjalani perawatan di ruangan perawatan intensif (ICU) RS St. Thomas, London, akibat infeksi virus corona (Covid-19). Namun hingga kemarin kondisinya belum kunjung membaik sejak dirawat pada Senin lalu.
Rekan Johnson mengatakan sang perdana menteri dibantu dengan oksigen dari tabung saat dibawa ke ruang ICU rumah sakit. Kendati demikian, politikus Partai Konservatif itu belum menggunakan ventilator, meski alat itu telah disiagakan di ruang tempatnya dirawat.
Johnson dilarikan ke rumah sakit pada Ahad waktu setempat, setelah gagal meredakan gejala virus corona yang dia idap lewat karantina mandiri di kediamannya sejak 27 Maret lalu. Di rumah sakit, Johnson menjalani tes lebih lanjut sebagai tindakan pencegahan.
Kondisinya terus memburuk akibat gejala infeksi virus asal Wuhan, Cina, itu. Akibatnya, politikus Partai Konservatif itu kini harus menjalani perawatan di ruang ICU.
Begitu pemerintah mengumumkan bahwa Johnson dipindahkan ke ruang ICU, nilai tukar pound sterling turun. Negara itu masuk daftar 10 besar kasus infeksi virus corona di dunia, dengan 52.279 kasus dan 5.328 di antaranya meninggal serta 28 pasien sembuh hingga kemarin.
Meski kepemimpinan bisa beralih, kondisi Johnson yang memburuk membawa Inggris ke tingkat kesulitan tinggi justru di saat negara itu memasuki masa-masa yang menentukan dalam 10 hari ke depan. Inggris dalam kondisi lockdown total ketika negara tersebut menghadapi masalah kekurangan pekerja dan peralatan medis vital, seperti ventilator dan masker.
Sejumlah pemimpin dunia dan tokoh politik pun menyampaikan dukungan dan doa untuk kesembuhan Johnson.
Pendahulu Johnson sebagai perdana menteri, David Cameron dan Theresa May, menyampaikan pesan dukungan dan doa untuk kesembuhan Johnson. Kepala negosiator Brexit Uni Eropa, Michel Barnier yang sebelumnya juga terjangkit virus dan pulih menyatakan berempati kepada Johnson dan keluarganya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga berdoa bagi teman baiknya itu setelah mendapat kabar bahwa dia dipindahkan ke unit intensif RS St. Thomas. Ia juga menawarkan bantuan kepada rumah sakit di London tempat Johnson dirawat intensif.
Selain itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan pesan dukungan kepada PM Inggris. "Saya berharap segera dapat melihat Johnson kembali ke Downing Street No. 10," kata Trudeau.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan harapan baik kepada PM Inggris, keluarganya, dan rakyat Inggris di masa sulit seperti saat ini. Dia juga berharap Johnson bisa mengatasi cobaan ini dengan cepat.
Adapun pemimpin Irlandia, Leo Varadkar, mengunggah doa dan harapan untuk Johnson melalui Twitter. "Kami berharap dia cepat pulih dan cepat kembali sehat," ujarnya. REUTERS | LBC | ITV | SITA PLANASARI AQUADINI
Pengganti Johnson Hadapi Masa Genting Melawan Pandemi
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo