Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
FOTO ayah dan anak itu pertama kali muncul di halaman depan Rodung Shinmun, koran terbesar milik Partai Buruh Korea Utara: Kim Jong-il dan Kim Jong-un. Kim muda duduk di barisan depan sekelompok tentara bersama bapaknya, mengapit seorang jenderal tua berpakaian militer lengkap.
Inilah pertama kalinya foto dewasa Jong-un disiarkan. Mengenakan setelan berwarna gelap mirip ayahnya, dia tampak tegang. ”Kim Jong-un lebih mirip kakeknya daripada bapaknya,” tulis headline salah satu koran Korea Selatan mengomentari foto tersebut. Kakeknya, Kim Il-sung, mendirikan negara itu pada 1948. Dia memimpin Korea Utara hingga meninggal pada 1994 dan digantikan Kim Jong-il.
Gambar yang disiarkan Selasa pekan lalu itu segera menyebar. Bagi masyarakat internasional, bukan foto itu yang mengejutkan, melainkan tindakan Kim Jong-il yang seolah terburu-buru menarik anaknya masuk ke pentas politik.
Selasa itu, dalam rapat raksasa Partai Buruh, Jong-il juga menganugerahkan pangkat jenderal bintang empat kepada Jong-un. Bersamaan dengan itu, Kim muda diangkat sebagai wakil ketua komisi militer di Partai. Sebelumnya, Jong-il juga memberikan pangkat jenderal bintang empat kepada adik perempuannya, Kim Kyong-hui, dan menempatkannya di Politbiro.
Banyak yang menganggap langkah Jong-il ini untuk melanggengkan kekuasaan keluarganya atas negara berpenduduk 24 juta jiwa itu kalau sesuatu tiba-tiba terjadi padanya. Maklum, dua tahun lalu, ia mendapat serangan jantung dan kesehatannya tak pernah pulih benar.
”Seperti yang telah diduga, pengalihan kekuasaan akan terjadi secara terbuka. Sejauh ini, polanya sama dengan yang terjadi pada 1980-an, ketika Kim Jong-il mulai merintis perannya sebagai pemimpin baru,” kata Andrei Lankov, ahli Korea Utara dari Kookmin University, Seoul.
Menurut Lankov, rapat raksasa Partai Buruh yang seperti ini terakhir terjadi 30 tahun lalu. Ketika itu, Kim Jong-il yang baru berusia 38 tahun diberi posisi penting di Partai sebagai persiapan untuk menggantikan ayahnya. ”Bedanya, kali ini mereka seperti terburu-buru,” Lankov menambahkan.
Seorang mantan pejabat Partai Buruh yang melarikan diri ke Korea Selatan menegaskan, langkah tiba-tiba Kim ini memang tidak biasa. ”Tampaknya, Jong-il tengah sekarat sehingga membiarkan anaknya muncul secepat ini,” ujarnya kepada website berita The Chosun Ilbo.
Jong-un boleh dibilang satu-satunya harapan Jong-il untuk menggantikannya. Kakak tertua Jong-un, seorang playboy dan penjudi, telah menghilang ke luar negeri. Sedangkan kakak nomor duanya sudah lama dicoret dari daftar karena dianggap terlalu ”lembut”.
Tak banyak yang diketahui tentang anak bungsu Kim Jong-il ini. Bahkan usianya tak diketahui secara pasti. Diduga dia kelahiran 1983 atau 1984.
Menurut harian Inggris, The Sunday Telegraph, pada 1997 Jong-un sempat belajar di Hessgut Schule, sekolah milik pemerintah Swiss, di daerah Liebefeld. Di sekolah berbahasa Jerman ini, Jong-un remaja yang akrab disapa Pak Un itu belajar selama empat tahun.
”Bagi teman-temannya, dia tidak tampak istimewa, seorang pendiam yang menyukai game komputer dan film laga,” tulis koran itu.
Satu-satunya hal aneh tentang Pak Un yang masih diingat teman-temannya adalah, pada parent’s day, selalu yang datang mengunjungi dia orang kedutaan. Maka mereka lalu menduga dia anak seorang diplomat Asia yang tinggal di dekat Bern.
”Bagi saya, dia tidak berbeda dengan remaja lain, pendiam, dan tidak pernah berbicara banyak tentang negaranya atau politik,” kata Joao Micaelo, anak imigran Portugis yang menjadi teman duduk Kim pada hari pertama sekolah. Lantaran sama-sama kesulitan belajar bahasa Jerman, keduanya jadi akrab, bahkan hingga mereka masuk sekolah menengah Steinholz Schule.
Micaelo bercerita bahwa Jong-un sangat menggandrungi basket, olahraga populer Amerika Serikat. Keduanya sering menghabiskan waktu bersama, berjam-jam, hanya untuk menonton pertandingan basket Liga NBA di televisi. Mereka juga rajin mengikuti berita tentang Michael Jordan, yang menjadi pebasket favorit keduanya.
Adapun film kesukaan Jong-un, menurut Micaelo, James Bond dan film laga Jackie Chan. Dan dia penggemar lagu Brother Louie dari Talking Modern, yang bercerita tentang kisah cinta dua pemuda beda ras.
Pernah suatu ketika Jong-un mengaku kepada Micaelo bahwa bapaknya penguasa Korea Utara. Tapi Micaelo tak percaya. Dipikirnya Jong-un mengada-ada. Di hari lain, Jong-un menunjukkan foto dirinya bersama ayahnya kepada temannya itu. Tapi lagi-lagi Micaelo tak percaya. ”Saya pikir foto itu bisa saja dia buat saat acara di kedutaan. Kan, dia anak diplomat,” ujar Micaelo.
Marco Imhof, teman bermain basket yang lain, mengatakan Kim muda seorang temperamental. ”Saya ingat, suatu ketika pelayan di rumahnya menyajikan spageti yang sudah agak dingin untuk kami, dan dia sangat marah,” kata Marco. ”Saya terkejut karena biasanya dia tidak begitu.”
Hingga pada suatu hari, tanpa pamitan, pada pertengahan tahun keempat, Jong-un tiba-tiba menghilang. Micaelo dan Marco mengaku sejak itu tidak pernah lagi mendengar kabar tentang sobat mereka ini. Tahun lalu, beberapa wartawan Asia datang menemui keduanya dan bercerita bahwa Jong-un merupakan anak penguasa Korea Utara.
”Saya sangat terkesan begitu tahu dia akan menjadi pemimpin Korea Utara yang berikutnya,” kata Micaelo. ”Saya harap dia banyak belajar ketika di sini. Saya rasa dia akan lebih kalem daripada bapaknya.”
PENGANGKATAN Kim Jong-un menjadi berita besar di Korea Utara. Lagu dan puisi bermunculan memuji ”si jenderal muda”. Para anggota Partai konon diberi buku kenang-kenangan berisi foto-foto Kim Jong-il dan Jong-un saat mengunjungi Cina baru-baru ini.
Namun media yang dikuasai para pelarian Korea Utara, seperti Free North Korea Radio dan Daily NK, mengatakan mulai ada gesekan di Partai dan militer. Mereka khawatir pengangkatan ini bisa menimbulkan keributan politik. Apalagi di Partai masih ada rival Jong-il yang sejak dulu ingin mengubah sistem politik Korea Utara jadi seperti Cina.
John Bolton, mantan Duta Besar Amerika untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk yang ragu apakah Jong-un akan ”diterima” para bekas pemimpin militer. ”Kim Jong-il barangkali ingin anaknya menggantikan dia, tapi tak ada jaminan itu akan berlangsung aman,” katanya. Dia menegaskan, elite di Korea Utara sangat tidak stabil dan masyarakat masih sangat menderita.
Tampaknya, hal ini juga dipikirkan oleh Kim Jong-il. Maka, dalam pertemuan akbar Partai pekan lalu, ia dikabarkan juga menunjuk pejabat-pejabat baru—kebanyakan dari militer—untuk duduk di Partai. Mereka diharapkan akan ”mengawal” anaknya.
Mereka terutama tiga pejabat militer yang dianggap sebagai representasi generasi muda: Ri Yong-ho, Kepala Staf Angkatan Bersenjata; Kim Jong-gak, anggota Komisi Pertahanan Nasional; dan Kim Yong-chol, pejabat tinggi di Kementerian Pertahanan. Orang-orang yang dianggap loyal kepada Kim juga mendapat posisi di Partai dan pemerintahan.
Alejandro Cao de Benos, Utusan Khusus Komite untuk Hubungan Kebudayaan Pemerintah Korea Utara, mengatakan media massa internasional hanya berspekulasi soal posisi Jong-un. Menurut dia, Jong-un hanya menempati posisi administratif di Partai dan tidak punya pengaruh di pemerintahan. Dan hal ini, kata dia, sama sekali tidak memunculkan kecemburuan, apalagi perselisihan, di kalangan militer.
”Seorang pemimpin dipilih oleh rakyat karena pekerjaan dan dedikasinya kepada tanah air dan ideologi,” katanya melalui surat elektronik kepada Yophiandi dari Tempo. ”Pemimpin kami cuma Kim Il-sung dan Kim Jong-il.”
Bagi Alejandro, yang terpenting bagi masyarakat Korea Utara saat ini adalah terpilihnya kembali Kim Jong-il sebagai Sekretaris Jenderal Partai Buruh. ”Ini kegembiraan besar bagi semua pengikutnya, bagi seluruh masyarakat Korea,” ujarnya.
Philipus Parera (The Korea Times, Wall Street Journal, Asahi Shimbun)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo