Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penguasa Dubai Pangeran Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, menulis puisi romantis bernuansa kesedihan setelah kepergian istrinya Putri Haya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sangat sedikit pemimpin menulis puisi dan menuangkan perasaannya dalam bait sajak, termask Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum. Puisinya dalam bahasa Arab dan Inggris, bisa dibaca oleh siapapun di internet, menurut laporan New York Times, 4 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"O sayang, tidak ada lagi yang bisa dikatakan/Diammu yang mematikan telah membuatku lelah," tulisnya dalam satu puisi yang diunggah di situs resminya.
"Kamu tidak lagi punya tempat bersamaku. Aku tidak peduli apakah kamu hidup atau mati," lanjut bait lain.
Putri Haya, salah satu dari enam istri pangeran yang terlihat paling menonjol dan glamor.
Dia melarikan diri dengan anak-anak mereka yang berusia 11 dan 7 tahun ke London beberapa bulan lalu, kata seseorang yang dekat dengan keluarga kerajaan. Putri Haya menjadi perempuan ketiga yang melarikan diri dari istana Sheikh Mohammed di Dubai, kota terbesar di Uni Emirat Arab.
Maggie MacDonnell (kiri) menerima penghargaan Global Teacher Prize dari Perdana Menteri Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum di Dubai, 19 Maret 2017. AP/Martin Dokoupil
Puteri Haya, 45 tahun, sedang mencari suaka politik di Inggris dan meminta cerai, kata orang itu, yang meminta untuk tidak disebut namanya saat berbicara tentang masalah keluarga yang sensitif.
Pembelotannya mengikuti upaya dua putri Sheikh Mohammed, Sheikha Shamsa al-Maktoum dan Sheikha Latifa bint Mohammed al-Maktoum. Mereka ditangkap kembali oleh pasukan Emirati dan para kuasa hukum mengatakan mereka ditahan di Dubai.
Putri Haya telah dikritik karena perannya dalam membantu menutupi hilangnya Sheikha Latifa, dengan mengundang temannya, mantan presiden Irlandia Mary Robinson, untuk mengunjungi Dubai dan bersaksi tentang kehidupan Sheikha Latifa.
Putri Haya belum terlihat baru-baru ini atau berbicara di depan umum tentang kepergiannya, dan puisi syekh tidak menyebut langsung nama Putri Haya. Pemerintah Dubai dan Uni Emirat Arab tidak menanggapi permintaan komentar terkait kepergian Putri Haya.