Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, - Penjualan mainan seks melonjak di negara-negara Eropa ketika pandemi virus corona (Covid-19) melanda di seluruh dunia. Wabah penyakit ini memaksa orang-orang lebih banyak diam di rumahnya ketimbang pergi ke luar rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti dari Kantar Group, Christophe Manceau, mengatakan naiknya penjualan mainan seks ini lebih dari sekadar menunjukkan kebosanan orang-orang yang sedang terkunci akibat karantina wilayah di sejumlah negara. Menurut dia, naiknya penjualan mainan seks ini menunjukkan bahwa masyarakat Barat tidak lagi menganggap hal itu tabu.
"Masyarakat Barat telah mencapai era di mana kesejahteraan seksual sepenuhnya normal. Membeli mainan seks tidak lagi tabu sama sekali, justru sebaliknya," katanya kepada AFP seperti dikutip dari Japan Today, Sabtu, 6 Februari 2021.
Produsen asal Berlin, WOW, mengatakan penjualan global mereka naik tiga kali lipat selama setahun terakhir. Mereka bahkan mengirimkan lebih dari empat juta model mainan seks paling populer mereka, Womanizer
Sementara itu perusahaan LELO yang berbasis di Swedia mengatakan penjualan mainan seks naik 10 persen pada 2020 meskipun toko-toko tutup.
Sebuah laporan tahun lalu oleh Statista mengatakan penjualan global mainan seks naik hampir dua kali lipat dari US$ 28,6 miliar menjadi US$ 52,7 miliar antara 2019 dan 2020.
Sementara itu, ada pula perusahaan lain yang berinovasi dengan produk mainan seks mereka. Biird, perusahaan asal Belanda, menawarkan mainan seks yang juga berfungsi sebagai lampu tidur.
JAPAN TODAY
https://japantoday.com/category/features/lifestyle/sex-toy-sales-surge-spices-up-lockdown