Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pengadilan Korsel: Boneka Seks Tidak Merusak Moral Publik

Pengadilan Seoul, Korea Selatan, mengizinkan impor boneka seks seukuran manusia. Alasannya untuk penggunaan pribadi dan tidak merusak moral publik.

26 Januari 2021 | 07.00 WIB

Deretan boneka seks dipamerkan dalam Venus Erotic Fair di Berlin, Jerman, Kamis, 11 Oktober 2018. Pameran ini juga menawarkan sejumlah hiburan dewasa. REUTERS/Fabrizio Bensch
Perbesar
Deretan boneka seks dipamerkan dalam Venus Erotic Fair di Berlin, Jerman, Kamis, 11 Oktober 2018. Pameran ini juga menawarkan sejumlah hiburan dewasa. REUTERS/Fabrizio Bensch

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, - Pengadilan Seoul, Korea Selatan, memutuskan untuk mengizinkan impor boneka seks seukuran manusia. Mereka beralasan boneka seks itu untuk penggunaan pribadi dan tidak merusak moral publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Keputusan Pengadilan Administratif Seoul ini sekaligus membatalkan keputusan kantor bea cukai Bandara Internasional Gimpo yang memblokir impor boneka seks.

"Kami tidak melihat item ini secara eksplisit menggambarkan bagian tubuh atau perilaku seksual yang sangat merusak atau merusak martabat manusia. Ini bukan contoh materi yang merusak moral masyarakat," kata pengadilan administrasi dalam keputusannya dikutip dari Yonhap, Senin, 25 Januari 2021.

Kasus ini berawal pada Januari 2020 saat sebuah perusahaan lokal mencoba mengimpor satu boneka seks dari Cina melalui bandara di Gimpo, Seoul barat. Namun otoritas bea cukai di sana menyitanya dan berdalih bahwa barang itu akan merusak moral publik. Perusahaan pun mengambil tindakan hukum terhadap keputusan itu.

Perusahaan itu berpendapat mainan seks digunakan di area pribadi dan negara tidak boleh mengganggu kehidupan pribadi seseorang untuk melindungi martabat dan kebebasan.

Sebelumnya pada Juni 2019, Mahkamah Agung Korea Selatan juga memenangkan importir boneka seks dalam kasus penangguhan izin terpisah.

Putusan itu memicu perdebatan sengit tentang apakah boneka seks harus diperlakukan sebagai jenis mainan seks biasa. Antara Juli dan Agustus tahun itu, lebih dari 200 ribu warga Korea Selatan setuju dengan petisi di situs web kantor kepresidenan Cheong Wa Dae, meminta larangan impor boneka seks.

YONHAP

https://m-en.yna.co.kr/view/AEN20210125006300315?section=national/national

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus