Perang Saudara Menuju Klimaks

Spiral kekerasan terus memuncak di Nepal. Kelompok Maois—gerilyawan komunis yang di-ilhami oleh Mao Zedong—menyerang pasukan pemerintah dan menewaskan 32 orang polisi dalam bentrok terakhir Jumat pekan lalu. Pasukan pemerintah, sebaliknya, membunuh tak kurang dari 15 gerilyawan pada akhir pekan yang sama. Serangan terhadap polisi berlangsung di Sitalpati, kota yang berjarak 250 mil dari Ibu Kota Kathmandu. Serangan ini merupakan balasan atas tewasnya 48 orang dari kelompok pemberontak di daerah Accham dan Doti. Seminggu sebelumnya pasukan pemberontak membunuh 137 anggota polisi, tentara, dan warga sipil dalam serangan di Accham, yang letaknya tak jauh dari bandar udara setempat. Peristiwa ini merupakan kejadian paling tragis dalam usaha kelompok Maois untuk menggulingkan pemerintahan kerajaan Hindu di Nepal. Perdana Menteri Nepal, Sher Bahadur Deuba, yang memperoleh dukungan dari kelompok oposisi untuk menumpas gerilyawan teroris tersebut, telah berencana memperpanjang situasi darurat di negaranya. Sejak situasi darurat diberlakukan pada akhir November 2001, tak kurang dari 500 orang pendukung Maois serta 300 tentara tewas dalam berbagai bentrok. Sejak itu pemerintah juga telah menangkap sekitar 1.400 orang pemberontak. Perang saudara yang menghantui Nepal sejak 1996 itu telah menewaskan tak kurang dari 2.400 orang. Ign. Haryanto (Reuters, AP, Arabic News)