Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Perbatasan Dua Revolusi

Perang antara Iran dan Irak, pertempuran-pertempuran telah terjadi di perbatasan irak & iran, presiden saddam hussein secara sepihak membatalkan perjanjian aljir. (ln)

27 September 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"SIAPA musuh Iran yang terbesar?" tanya Oriana Fallaci, wartawati Italia, kepada Syah Mohammad Reza Pahlevi waktu masih berkuasa. "Irak," jawab Syah. Syah benar. Permusuhan kedua negara itu memang tak pernah reda. Akhir-akhir ini bahkan sering terjadi clash bersenjata di perbatasan bagian selatan kedua negara. Kantor Berita Irak (INA), pekan lalu, melaporkan bahwa sebuah pesawat tempur Iran telah ditembak jatuh. Ketika melakukan serangan udara ke wilayah Irak. Dua orang tentara Iran dikabarkan terbunuh . Iran membantah. Radio Teheran yang mengutip keterangan Komando Operasi Gabungan menyatakan tak ada seorang pun jatuh korban dalam pertempuran yang berlangsungdi wilayah Qash E.Shirin, Musian dan Ilam itu. Tapi PM Iran Mohammad Ali Rajai dan beberapa pejabat tinggi militer mendadak muncul di Majlis dan melaporkan perkembangan situasi di perbatasan yang semakin gawat. Kepada Majlis, juga dilaporkan Rajai pengumuman Presiden Irak Saddam Hussein tentang pembatalan perjanjian perbatasan yang dibuat di Aljir tahun 1975 dan tuntutan atas perairan Shatt Al Arab. Perairan itu selama ini merupakan jalur lalu lintas tanker yang menghubungkan Teluk Persia dengan kompleks perminyakan Iran di Abadan. Reaksi Teheran? "Ini merupakan pengumuman perang," kata juru bicara Presiden Abolhassan Bani Sadr. "Bagaimana pun Iran akan mempertahankannya dengan seluruh kekuatan angkatan bersenjata yang ada." Menghadapi situasi yang semakin gawat, Presiden Bani Sadr selaku Panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Iran mengumumkan berlakunya mobilisasi umum bagi seluruh pasukan cadangan. Dalam pengumumannya, minggu lalu, Bani Sadr memerintahkan kepada prajurit dan perwira yang dibebastugaskan pada tahun 1977-1978 unluk melaporkan diri sebelum 3 Oktober. Memburuknya hubungan Iran-lrak ini bermula dari seruan Ayatullah Khomeini kepada rakyat Irak untuk menggulingkan Presiden Saddam Hussein. Itu terjadi tahun lalu. Himbauan itu tentu saja merisaukan penguasa Irak yang umumnya penganut Islam Sunni. Sedang di Iran mayoritasnya adalah Islam Syiah. Semasa almarhum Syah Iran berkuasa, ketegangan di perbatasan sebetulnya juga sering terjadi. Akhir 1974 berulang kali tentara kedua negara terlibat clash bersenjata. Pertikaian mereda setelah Pemerintah Aljazair mengambil prakarsa dilangsungkannya suatu pertemuan antara Syah Iran dengan Saddam Hussein, waktu itu masih wakil presiden, di Aljir, 1975. Sejak itu ditetapkan batas baru kedua negara Perairan Shatt Al Arab secara resmi diakui Irak sebagai wilayah Iran. Sebagai gantinya Iran menghentikan bantuannya kepada pemberontak Kurdi yang dipimpin Mustafa Al Barzani, yang menjadi duri bagi Irak. Kini Presiden Saddam Hussein bersumpah akan merebut kembali wilayahnya yang diduduki Iran itu. Presiden Bani Sadr dalam wawancaranya dengan AFP mengatakan bahwa ia percaya Irak akan melakukan serangan besar-besaran. Menurut Bani Sadr, Irak sekarang sudah menempatkan 2 divisi pasukan meriam di sepanjang perbatasan. Perang terbuka? Sulit diduga. Tapi Pemimpin PLO Yasser Arafat tampak berusaha untuk mendamaikan. Sumber PLO mengungkapkan bahwa Arafat sudah mengirim dua utusan masing-masing, ke Baghdad dan Teheran. Mendesak kedua negara itu untuk menghentikan permusuhannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus