SANDERA Amerika yang sudah disekap mahasiswa Teheran selama 11
bulan, akan bebas sebelum Natal 1980. Begitu kata para peramal
terkemuka AS dalam suatu panel yang diselenggarakan koran The
Globe. Enam dari sembilan peramal mengemukakan bahwa sandera
akan dibebaskan. Tiga lainnya tak menyebut apa-apa tentang nasib
mereka.
Seorang di antara peramal itu, Gary Wayne, sehari-hari bekerja
sebagai pengatur musik di disko, meramalkan para sandera akan
bebas 16 Oktober. Dan di sekitar hari itu juga, "Ayatullah
Khomeini dan pemerintahannya yang kejam akan tumbang," katanya.
Ramalan itu boleh dipercaya, boleh tidak. Tapi usaha membebaskan
sandera akhir-akhir ini memang cukup serius. Ayatullah Khomeini
mulai mengendurkan sebagian dari tuntutannya terhadap AS sebagai
syarat pembebasan. Walaupun tak jauh berbeda dengan tuntutannya
terdahulu, Khomeini dalam pidatonya tak menyebut lagi keharusan
diadilinya para sandera. Sebagaimana yang selama ini dituntut
oleh kaum mullah yang menguasai Majlis.
Sebagai ganti Khomeini menuntut agar AS mengembalikan seluruh
kekayaan almarhum Syah Iran, membatalkan seluruh klaim AS
terhadap Iran, menjamin bahwa AS tidak melakukan campur tangan
politik dan militer, serta mencairkan kekayaan Iran yang
dibekukan di bank AS. Cukup berat memang. Namun kalangan
pengamat menduga bahwa apa yang dikemukakan sang ayatullah ini
bakal menjadi pegangan Majlis dalam menentukan syarat pembebasan.
Meskipun tertunda karena adanya konflik perbatasan antara
Iran-Irak Majlis tampaknya akan membicarakan masalah sandera
tersebut dalam pekan ini. Tapi dari berbagai tuntutan Khomeini
adalah sulit dibayangkan bahwa AS akan bisa mengembalikan
seluruh kekayaan Syah. Soalnya, selama ini belum ada kesepakatan
tentang jumlah kekayaan Syah yang berada di luar Iran.
Sumber pemerintah Iran menyebut kekayaan Syah yang dibawanya ke
luar Iran sebelum ia digulingkan berjumlah US$32 milyar. Menurut
seorang juru bicara keluarga Syah kekayaan itu tak lebih dari
US$200 juta. Tak jelas mana yang benar. Karena selama ini modal
yang ditanamkannya ataupun deposito bank banyak yang menggunakan
nama orang lain.
Tapi sejauh menyangkut kekayaan Iran yang dibekukan pemerintah
AS tampaknya tak ada soal. Menurut perkiraan kekayaan yang
dibekukan itu berjumlah US$8 milyar. Dan untuk mencairkannya
cukup dengan sebuah perintah dari Presiden Jimmy Carter.
Suara yang tampaknya bisa mementahkan kembali persoalan
tiba-tiba muncul dari juru bicara Majlis, Hajatoleslam Hashhemi
Rafsanjani. Ia menambahkan persyaratan yang belakangan ini sudah
dilupakan Khomeini. AS harus meminta maaf atas keterlibatannya
selama ini.
Dalam jumpa pers yang disiarkan TV Presiden Carter secara tegas
mengemukakan bahwa AS tidak akan pernah meminta maaf demi
pembebasan sandera. "Kami akan tetap melindungi kehormatan AS
sambil berusaha membebaskan para sandera," kata Carter. Ia
menambahkan tetap mendukung ide pembentukan Forum Internasional
untuk memberi kesempatan bagi Iran menyampaikan keluhan dan
kecamannya terhadap AS dan negara lainnya.
Nasib 52 orang sandera Amerika ini juga akan banyak ditentukan
oleh perebutan pengaruh antara kelompok Bani Sadr dan kelompok
para mullah. Namun keputusan terakhir tetap terpulang kepada
Majlis. Karena lembaga inilah yang sudah diserahi oleh Ayatullah
Khomeini untuk menentukan nasib para sandera. Bukan kaum
peramal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini