Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Humas kantor Perdana Menteri Hongaria pada Minggu malam, 3 Maret 2024, mengumumkan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dijadwalkan bertemu mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 8 Maret 2024 di Florida. Orban adalah perdana menteri yang menolak mengirimkan senjata ke Ukraina untu mengatasi invasi Rusia. Sebaliknya, dia mengkritik sanksi negara-negara Barat yang dijatuhkan ke Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orban juga berulang kali mendesak agar dilakukan sebuah gencatan senjata demi mengakhiri perang Ukraina. Orban menjabat sebagai orang nomor satu di Hongaria sejak 2010. Dia saat ini menghadapi ketegangan dengan Pemerintahan Joe Biden, yang utamanya karena Budapest dianggap menghambat proses ratifikasi keanggotaan Swedia di NATO.
“Kami harap presiden Amerika Serikat saat ini akan angkat kaki dan Presiden Trump kembali berkuasa sehingga dia punya tangan bebas untuk menciptakan perdamaian di Ukraina,” kata Orban, bulan lalu yang mendukung pencalonan Trump dalam pemilu presiden November 2024.
Setelah terunda cukup lama, parlemen Hongaria pada akhir pekan lalu akhirnya menyetujui keinginan Swedia bergabung ke NATO. Sekarang ini legislatif tinggal menunggu tanda-tangan terakhir dari Presiden Hongaria pada pekan ini.
Orban sebelumnya mengatakan pemilu presiden Amerika Serikat pada tahun ini dan pemungutan suara untuk anggota parlemen Eropa pada Juni 2024, akan menjadi sangat penting karena beberapa politikus konservatif di Eropa dan Amerika Serikat harus bisa kompak dalam menaklukkan sejumlah badan di Washington dan Burssels dari politikus liberal yang menjadi ancaman sipilisasi Barat.
Sebelumnya pada Desember 2023, Perdana Menteri Orban menyatakan memblokir pembicaraan aksesi Uni Eropa dengan Ukraina, dan menentang pandangan para pemimpin Uni Eropa lainnya. Orban memblokir pengucuran bantuan keuangan sebesar 50 miliar euro (Rp 854 triliun) untuk Kiev dari anggaran Uni Eropa. Hal ini membuat mitra Uni Eropa jengkel pada Orban.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini