Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Perpecahan di peking

Rehabilitasi teng hsiao-ping menimbulkan perpecahan di kalangan atas cina. antara lain, mereka takut kehilangan jabatan dan ambisi politik. ketua mao nampaknya mulai dikritik orang.

21 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TENG Hsiao-ping belum naik-naik juga, meski spekulasi tentang itu sudah berjalan berbulan-bulan. Tapi bukan sebelum ia direhabilitasi, suatu akibat serius telah melanda perpolitikan di Peking. Para pengamat Cina hari-hari terakhir ini melaporkan adanya perpecahan di kalangan atas Cina akibat isyu Teng itu. Dilaporkan 6ahwa beberapa anggota politbiro -- terutauna Wu Teh, Chi Teng-kui. Li Hsien-nien, Wang Tung-hsing. Li Teh-sheng dan barangkali juga Jenderal Chen Hsi-lien -- bersikap menentang rehabilitasi Teng dengan alasan yang berbeda-beda. Wu Teh yang juga walikota Peking barangkali takut kalau Teng mengadaka pembalasan karena ia akan dihubungkan dengan golongan radikal anti Teng - Chi yang pernah dekat dengan Mao maupun dengan Chou boleh jadi berpandangan bahwa Teng "terlalu revisionis". Li Hsien-nien, berlawanan dengan dugaan orang, barangkali puya ambisi besar atas jabatan perdana menteri. Wang Tung-hsing, tokoh intelijen berpandangan sangat praktis. Ia percaya bahwa kelompok di ataslah yang akan keluar jadi pemenang karena mereka berakar di Peking. Penuh Tanda Tanya Li Teh-sheng sejak lama diperkirakan punya kecenderungan "radikal", walau bukan radikalnya Chiang Ching. Ia agak kecewa karena dipindah-tugaskan dari Peking untuk jabatan komandan daerah militer Shenyang. Dan pengalihan tugasnya terjadi hanya beberapa bulan setelah Teng direhabilitir pada tahun 1973. Yang paling penuh tanda tanya adalah sikap Ch'en Hsi-lien. Tanpa anggukan kepala si komandan pasukan pengawal kota Peking itu, barangkali tindakan yang ditujukan terhadap "Komplotan empat" takkan berhasil. Sekarang mungkin Chen berfikir, kalau Teng bertugas lagi, ia akan terhalangi orang itu. Barangkali kedudukan menteri pertahanan jadi idaman Chen, dan Teng lebih menyukai Jenderal Shu Shih-yu, komandan daerah militer Kanton untuk kedudukan tersebut. Jenderal Hsu dan Yeh Chien-ying menteri pertahanan sekarang yang sudah sangat sepuh - dipastikan sangat menginginkan rehabilitasi Teng. Keduanya didukung oleh orang kuat sipil di Kanton, Wei Kuo-ching yang menjabat sekretaris partai wilayah tersebut. Kedua orang kuat Selatan ini, barangkali juga dengan sokongan Teng telah membentuk suatu klik militer kuat yang menguasai wilayah yang terbentang ke Utara sa?npai Nanking, yang tak punya komandan militer (termasuk Shanghai) tak ada sejak meninggalnya Jenderal Ting Sheng. Ada yang percaya bahwa Ting Sheng telah dibunuh. Dalam keadaan semacam ini para analis Peking yang cukup terkemuka yang namanya tak mau disebut, memperkirakan bahwa suatu showdown antara aliansi militer Selatan melawan "aliansi Peking-Shenyang" akan terjadi. Sementara itu rivalitas Utara-Selatan di minggu lalu menunjukkan suhu yang agak meningkat. Siaran-siaran radio yang dimonitor di Hongkong memberitakan bahwa di dua propinsi Selatan Chekiang dan Fukien almarhum Mao, untuk pertama kali sejak kematiannya di bulan September lalu telah dikritik. Siaran radio itu tidak menjelaskan secara terperinci isi kritik tersebut, namun hal itu lebih mendapat perhatian dari penguasa. Chiang Li-yin, sekretaris partai di Fukien berpidato di muka suatu rapat umum di Foochow mengatakan: "Kita harus menghentikan setiap kritik yang menyerang dan menjelek-jelekan imej Mao sebagai pemimpin kita". Kita harus menolak setiap desas-desus politik dan ucapan-ucapan reaksioner yang menyerang Ketua Mao". Siaran yang sama terdengar pula melalui radio Chekiang. Dokumen-Dokumen Berita kritik terhadap Mao ini bersamaan waktunya dengan pernyataan dinas intelijen Taiwan. Menurut dinas ini, agen-agen yang beroperasi di daratan Cina telah berhasil menyelundupkan dokumen dokumen yang menyerang Mao ke luar Cina. Dokumen-dokumen tersebut, menurut sumber intel itu, ditulis Jenderal Shu Shih-yu dan Wei Kuo-ching. Kedua, orang itu dalam surat yang ditujukan kepada Partai Komunis Cina mengatakan bahwa "Mao tidak selamanya tanpa kesalahan dan kami mencoba untuk meletakkan pada proporsi sebenarnya. Kalau kita terus-menerus tak memperhatikan segala kesalahan ini, dan tidak mengadakan peninjauan kembali, maka hal itu hanya akan membawa kekacauan untuk negeri kita. Revolusi kita akan tercemar dan kita tak akan menarik pelajaran dari padanya". Apabila apa yang disampaikan oleh sumber Taiwan itu otentik. dokumen tersebut memang cenderung membenarkan bahwa dewasa ini di kalangan pimpinan tertinggi Cina ada perbedaan pandangan mengenai apa yang telah dicapai oleh Mao. Dan ini pasti merupakan suatu yang tak menguntungkan bagi Hua. Sejak diangkat sebagai ketua partai menjelang akhir tahun lalu. Hua diagungkan sebagai pilihan pribadi Mao. Dengan demikian segala serangan atas Mao merupakan serangan terhadap Hua. Menurut Associated Press, Hsu dan Wei keduanya tak hadir pada peringatan 1 Mei yang lalu di Peking. Mereka tetap tinggal di markas mereka di Kanton, sedangkan semua anggota politbiro hadir dalam upacara tersebut di ibukota. Tapi masih belum jelas. apakah ketak-hadiran keduanya disebabkan karena pendapat yang tak sejalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus