Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PARIS - Pertengkaran ihwal kebakaran hutan hujan Amazon terjadi menjelang konferensi tingkat tinggi negara-negara maju, G7. Prancis-sebagai tuan rumah acara mendesak agar kebakaran Amazon dijadikan agenda prioritas dalam KTT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rumah kita benar-benar terbakar. Hutan hujan Amazon, jantung yang memproduksi 20 persen oksigen bumi, sedang terbakar. Ini adalah krisis internasional. Para anggota pertemuan puncak G7, mari kita diskusikan kondisi darurat ini terlebih dulu selama dua hari! #ActForTheAmazon,"cuit Presiden Prancis Emmanuel Macron, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun ide Macron tersebut justru mendapat respons negatif dari Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Ia menganggap Macron memanfaatkan isu ini untuk kepentingan politik pribadinya. "Saya menyesalkan Presiden Macron berusaha mengambil keuntungan dari masalah domestik Brasil dan negara-negara Amazon lainnya untuk keuntungan politik pribadinya," ujar Bolsonaro, seperti dikutip Guardian.
Di antara negara-negara Amazon lain, yakni Bolivia, Peru, Ekuador, Kolombia, dan Venezuela, hutan hujan tropis penghasil oksigen ini memang paling luas berada di wilayah negara Brasil.
Bolsonaro berkata, ia terbuka untuk berdialog tentang kebakaran jika "berdasarkan data obyektif dan saling menghormati", tapi dia mengkritik seruan untuk mendiskusikan isu tersebut di KTT G7. "Saran Presiden Prancis untuk mendiskusikan masalah Amazon di G7 tanpa partisipasi negara yang terlibat mengesankan pola pikir penjajah yang salah tempat, yang tidak cocok dengan abad ke-21," demikian dia menulis di media sosial.
Negara-negara yang tergabung dalam kelompok G7 adalah Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Semuanya merupakan negara-negara yang memiliki tingkat ekonomi sangat maju.
Di luar Prancis dan Brasil yang berseteru, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Gutteres menyatakan keprihatinannya atas kebakaran yang terjadi. "Di tengah-tengah krisis iklim global, kita tidak bisa menanggung lebih banyak kerusakan pada sumber utama oksigen dan keanekaragaman hayati yang ada," tutur Guterres.
Berdasarkan National Institute for Space Research, tahun ini telah terjadi lebih dari 72 ribu kebakaran di Brasil. Jumlah ini meningkat 84 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Setengah di antaranya terjadi di Amazon. Kebakaran ini merupakan akibat dari aksi deforestasi dan pembakaran lahan di kawasan Amazon pada Juli dan Agustus ini.
Selain kebakaran Amazon, KTT ini akan menjadi lokasi pembahasan konflik Kashmir yang dapat menyeret India dan Pakistan dalam perang baru. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan membahas isu Kashmir yang bergolak bersaman Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT G7 akhir pekan ini di Biarritz, Prancis.
"Presiden Trump kemungkinan besar ingin mendengar dari sisi PM Modi tentang rencananya untuk mengurangi tensi di kawasan dan penegakan hak asasi manusia di Kashmir," kata seorang pejabat Amerika yang memahami rencana agenda sang Presiden, seperti dikutip dari Times of India, kemarin.
Trump sebelumnya telah berbicara dengan PM Pakistan Imran Khan untuk isu yang sama pada Selasa pekan ini dimana Islamabad merupakan pihak yang bersengketa dengan India perihal Kashmir yang diperebutkan.
Rencana Trump ini muncul di tengah pergolakan terbaru di Kashmir. India mencabut pasal 370 konstitusi yang mengatur status otonomi khusus di Jammu dan Kashmir, bagian dari wilayah sengketa yang jatuh di bawah pengelolaan India.
Pakistan, yang mengelola sebagian lain dari wilayah Kashmir, mengecam langkah Delhi. Penolakan juga datang dari warga Jammu dan Kashmir. Mereka menuding pemerintah PM Modi berusaha untuk mengubah status demografis Kashmir, yang mayoritas muslim.
Sementara itu, Uni Eropa berkukuh menolak mengajak Rusia bergabung kembali dengan para pemimpin dunia G7. Demikian dikatakan oleh pejabat senior blok tersebut. Ini menjawab gagasan yang dilayangkan oleh Presiden Trump.
Tujuh pemimpin negara industri maju dunia dijadwalkan akan bertemu di resor Biarritz, Prancis, pada akhir pekan ini.
Sebelumnya, format tersebut biasa dikenal sebagai G8, sebelum Rusia ditendang pada 2014 karena mencaplok Krimea dari Ukraina kemudian mendukung pemberontakan anti Kiev di timur negara tersebut.
Pejabat, yang merahasiakan identitasnya menjelang KTT G7, mengungkapkan bahwa alasan untuk mengecualikan Moskow "masih berlaku" dan tawaran kembalinya Rusia tanpa syarat akan menjadi "kontraproduktif" sekaligus "tanda kelemahan".
REUTERS | GUARDIAN | THE TIMES OF INDIA | SITA PLANASARI AQUADINI
Dihadang Konferensi Tandingan
Sementara para pemimpin kelompok tujuh negara (G7) bersiap untuk bertemu di Biarritz, sejumlah aktivis yang menentang KTT ini menggelar pertemuan alternatif.
Ribuan orang diperkirakan akan mengambil bagian dalam KTT tandingan yang diselenggarakan oleh G7-EZ dan Alternatif G7-dua kelompok yang dibentuk oleh lebih dari 50 kelompok anti globalisasi, partai politik sayap kiri, dan serikat pekerja.
Unjuk rasa kelompok G7-EZ.
Mereka, menurut siaran pers penyelenggara, berusaha menyajikan cara berpikir "alternatif" kepada delegasi pemimpin G7.
Para aktivis yang tergabung dalam organisasi-organisasi ini mengadakan pertemuan tandingan di Hendaye dan Irun, di seberang perbatasan Spanyol-Prancis, selama tiga hari konferensi, pembicaraan, dan lokakarya yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang lingkungan, kapitalisme, feminisme, dan imigrasi.
Hari ini, mereka akan mengadakan rapat umum untuk memprotes awal pertemuan G7. Keesokan harinya, para aktivis akan mengadakan aksi pembangkangan sipil yang damai di tujuh titik utama di tiga kota di sekitar area tersebut.
Mereka mengatakan fokus utama KTT tandingan ini adalah menunjukkan kepada publik internasional bahwa ada alternatif dari model ekonomi dan sosial saat ini. "Kami ingin orang-orang menyadari bahwa tidak hanya ada cara G7 atau sistem yang saat ini kita jalani, tapi ada alternatif," kata Valentine Pignon dari ActionAid, sebuah LSM yang berjuang melawan kemiskinan di seluruh dunia.
EURO NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo