Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu kapal kontainer yang terdampar di Terusan Suez telah menyebabkan gangguan pada industri pengiriman dunia. Maersk, sebuah perusahaan pengiriman kontainer via laut, mengatakan kondisi ini bisa sampai berminggu-minggu, bahkan mungkin berbulan-bulan untuk membersihkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bahkan ketika Terusan Suez dibuka lagi, efek riak-riak pada kapasitas global dan peralatan, sangat signifikan.,” kata Maersk, Senin, 29 Maret 2021.
Kapal container Ever Given karam di Terusan Suez pada 28 Maret 2021. Walhasil, kondisi ini menghalangi lalu-lintas kapal yang mau melewati Terusan Suez yang terletak di Semenanjung Sinai, Mesir.
Sekitar 30 persen volume pengiriman kontainer dunia, setiap hari melalui Terusan Suez. Kontainer tersebut diantaranya barang-barang seperti sofa, barang elektronik, sepatu dan pakaian. Kontainer – kontainer kosong, yang dibutuhkan untuk mengangkut barang-barang dari pabrik-pabrik di Asia, juga terjebak tak bisa bergerak.
Maersk memiliki tiga kapal yang terjebak di Terusan Suez dan ada 29 kapal kontainer lainnya yang sedang antri untuk masuk jalur itu. Sejauh ini sudah 15 kapal yang putar haluan dan menggunakan jalur alternatif ke selatan Afrika.
“Dengan hambatan ini, maka kapal-kapal pembawa barang ini harus menambah waktu enam hari lagi, bahkan lebih untuk lepas dari antrian,” demikian pernyataan Maersk.
Keluhan juga disampaikan oleh MSC, perusahaan jasa pengiriman dari Swiss atau terbesar kedua di dunia. Pada Sabtu, 27 Maret 2021, MSC mengatakan ini adalah salah satu hambatan terbesar dalam perdagangan global dalam beberapa tahun terakhir.
Kapal Ever Given sepanjang 400 meter tersangkut dalam posisi melintang diagonal di bagian selatan Terusan Suez akibat angin kencang Selasa pagi pekan lalu, menghentikan lalu lintas di rute pengiriman terpendek antara Eropa dan Asia
Sumber: Reuters