Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pialang hebat terjerembab

Komisi penyelidikan kongres as mengungkapkan bahwa adnan kashoggi merugi us$ 30 juta karena batalnya transaksi, gara-gara terbongkarnya skandal penjualan senjata as ke iran. hartanya disita di paris. (ln)

24 Januari 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAAT ini ada yang semakin terungkap tapi justru semakin misterius. Ini bukan teka-teki tapi deretan fakta skandal penjualan senjata Amerika Serikat ke Iran. Komisi pencari fakta yang dibentuk Kongres AS kabarnya menemukan sebuah jaringan perdagangan senjata bawah tanah yang fantastis keberaniannya. Terlibat di sini pialang kenamaan Arab Adnan Kashoggi. Pekan lalu pesawat terbang pribadi DC-8 milik pialang itu disita di pangkalan militer La Bourget, Prancis. Penyitaan yang dilakukan Pengadilan Aubervilliers, Seine-St. Denis itu berdasar permintaan pengacara industrialis Inggris, Roland Rowland. Alasannya: Kashoggi tidak dapat membayar utang sebesar US$ 2,5 juta berikut bunganya US$ 500.000. Kashoggi terlibat kesulitan uang. Dan ini bukan pertama kalinya. Selang sepuluh hari, sebuah pesawat pribadinya yang lain - kali ini DC-9 - juga disita di Prancis. Tuntutan kali ini datang dari kreditor perusahaan pertambangan Lonrho yang berkedudukan di London. Utang pialang mahajutawan itu pada Lonrho tidak jelas berapa, tapi kabarnya ini merupakan sitaan kedua. Sebelumnya, Lonrho sudah meraup harta Kashoggi lainnya, berupa tanah seluas 46.000 hektar di Kenya, tak lain karena pialang itu gagal mengembalikan pinjaman US$ 1 juta yang sudah jatuh tempo. Perusahaan Kashoggi di AS -- Triad American Corp. - lumpuh. Dananya tinggal US$ 500. Harta lainnya sudah ditransfer - dokumen berharganya dijadikan jaminan bagi peminjaman baru sebesar US$ 9 juta. Padahal, Triad American Corp. masih berutang US$ 100 juta pada berbagai pihak. Hampir pasti penyebab kesulitan keuangan Kashoggi adalah keterlibatannya pada skandal penjualan senjata AS ke Iran. Menurut bocoran yang diperoleh dari laporan komisi penyelidik Kongres, pialang Arab itu kehilangan US$ 30 juta karena batalnya transaksi gara-gara terbongkarnya skandal itu. Kashoggi tak sendirian. Pialang berkebangsaan Iran, Ghorbanifar, seperti diakuinya sendiri, juga menanggung rugi US$ 3,7 juta. Kedua pialang itu memegang peran penting pada penjualan senjata ke Iran. Tidak hanya penjualan awal tahun 1986 yang terbongkar baru-baru ini, tapi juga penjualan lebih besar di tahun 1985 yang transaksinya tumpang tindih dengan transaksi tahun 1986. Perdagangan yang tidak melalui jalur resmi ini ternyata sudah dirancang para pialang dengan cermat di tahun 1984 - tentu dengan tujuan mengeduk laba besar. Kendati jual beli 1986 gagal total, transaksi 1985 dengan modal US$ 30 juta, yang dimasukkan Kashoggi di Bank Swiss, sebenarnya cukup sukses. Dalam perdagangan gelap inilah para pejabat dari berbagai negara terlibat secara mengejutkan. Motivasi yang menjadi latar belakang pun macam-macam - misi dinas rahasia, politik, keuntungan murni, bahkan mungkin juga penipuan. Di Amerika Serikat, Presiden Ronald Reagan sedang berjuang membuktikan bahwa ia tak terlibat. Tak luput ia sesumbar tentang misi politiknya, yaitu mendekati kelompok moderat Iran demi pembebasan sandera AS di Libanon. Toh berbagai keterangan masih kusut dan bertentangan. Bukan cuma pernyataan Reagan dan pembantu-pembantunya, tapi juga penjelasan Kashoggi. Pialang ini mengira pialang Ghobarnifar adalah pejabat dinas rahasia Iran. "Dia 'kan berteman baik dengan perdana menteri Iran," katanya sederhana. Rangkaian sindikat jual beli senjata ini belum seluruhnya terungkap. Beberapa peran belum diketahui andilnya. Di pihak pemerintahan Reagan sudah muncul nama Letkol Oliver North, staf Dewan Keamanan Nasional yang bungkam tapi jelas bersalah walau belum jelas prakteknya. Dialah pialang separuh resmi pihak AS. Pialang "asli" di pihak AS adalah Theodore Shackely -- penghubung Kashoggi. Ia bekas komandan operasi dinas rahasia CIA yang sudah sangat "profesional" dalam perdagangan senjata - bahkan ketika masih dalam dinas. Ia pemasok senjata Libya, dan diduga terlibat pada praktek pembunuhan musuh Qadhafi di luar Libya - dengan merekrut veteran Perang Vietnam. Sindikat ini masih perlu dilengkapi kelompok Israel - dari pejabat sampai pialang. Negara ini memang prof dalam perdagangan senjata gelap karena sebagian besar ekspor senjatanya terpaksa tak bisa resmi akibat miskinnya hubungan diplomatik. Melihat latar belakang para pelakunya, apa pun tujuan penjualan senjata ke Iran, warna kotor dan korup agaknya tak bisa dihindarkan pada transaksi itu. Jadi tak salah memang kalau disebut: skandal. Jis., Laporan kantor-kantor berita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus