Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pilihan ershad

Uu darurat diberlakukan, demonstrasi dilarang. pihak oposisi menuntut pengunduran diri ershad, ada kemungkinan kudeta dari para jenderal. ershad bersedia mempercepat pemilu dan mengubah konstitusi.

5 Desember 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRESIDEN Hussein Mohammad Ershad, 59 tahun, mundur dua langkah. Dalam pidato radio dan televisi Jumat lalu, ia mengimbau "semua pihak yang berkepentingan" agar memulai suatu "diskusi berarti". Dengan tarikan wajah tegang, ia menyatakan kesediaannya mengubah konstitusi dan mempercepat pemilu. Ia pun menjanjikan adanya pemilu yang jujur dan konstitusional. Tekanan oposisi ternyata cukup dahsyat, hingga Ershad, yang semula galak, kini bersiap-siap untuk kompromi. Tampaknya, pemerintah tidak lagi mampu mengatasi situasi. Pidato yang merupakan titik balik itu pun diucapkannya setelah ia berunding dengan para pemimpin militer, untuk kemudian diberitakan luas oleh media massa. Tapi Ershad tentu tidak bermaksud menyenangkan partai oposisi. Walaupun hampir terpojok, ia tidak mau hilang muka begitu saja. "Mengapa saya harus mengundurkan diri? Saya ingin jawaban tegas atas pertanyaan ini," katanya. "Saya tak pernah melanggar konstitusi. Juga tak dipecat oleh parlemen. Mengapa saya diperlakukan seperti ini?" tuturnya lagi dengan sengit. Sejak kerusuhan meletus tiga pekan silam, setiap tindakan Ershad disambut dengan aksi seimbang oleh pihak oposisi. Keadaannya sedemikian rupa, hingga Kamis pekan lalu pemerintah tak punya pilihan lain kecuali memberlakukan keadaan darurat di seluruh negara. Salah satu keputusan adalah melarang demonstrasi, pengerahan massa, berkumpul, dan membawa "senjata yang membahayakan". Tindakan pengamanan itu disusul oleh penutupan semua universitas dan diberlakukannya jam malam di lima kota besar, termasuk Dhaka. Berita-berita nonpemerintah dibekukan. UU Darurat itu merupakan reaksi atas ancaman koalisi 21 partai oposisi, untuk mengadakan aksi protes lagi dan pemogokan 72 jam. Ternyata, golongan oposisi tak menghiraukan larangan tersebut. Seorang pemimpin oposisi yang bersembunyi dan kejaran polisi mengatakan, ia dan para pengikutnya akan terus berjuang sampai Ershad turun dari kursi kepresidenannya. Sumber intel mengatakan, jumlah korban akibat bentrokan fisik semakin bertambah. Pada hari Minggu baru lalu, paling tidak lima orang meninggal dan 350 lagi luka parah dalam suatu keributan, ketika polisi mencoba membubarkan 5.000 demonstran dengan menggunakan senjata api dan gada. Satu laporan tak resmi pemerintah mengungkapkan, paling sedikit 4.000 orang aktivis politik -- termasuk teroris -- telah dijebloskan ke penjara. Salah satu tahanan "kelas kakap" yang baru adalah Syed Ishtiaq Ahmed, yang pernah menjadi Jaksa agung. Walaupun ada UU keadaan bahaya, jam malam, dan larangan demonstrasi, kerusuhan masih saja terjadi. "Kami mendengar banyak sekali letusan senjata yang diselingi dentuman bom. Kami juga mendengar desas-desus, di Dhaka saja lima orang mati ditembak polisi," kata seorang turis yang keberangkatannya keluar dari Bangladesh tertunda-tunda. Tak diragukan lagi, Ershad seakan berada di ujung tanduk. Selain ancaman plhak oposisi yang menuntut pengunduran dirinya, tidak tertutup pula kemungkinan kudeta oleh para jenderal. Keadaan sosial, politik, dan ekonomi yang semakin memburuk juga harus diperhitungkan . Barang-barang kebutuhan pokok mulai menghilang dari pasaran. Kalaupun ada, harganya membubung beberapa kali lipat. Menteri Penerangan Anwar Zahid pekan silam mengatakan bahwa akibat pemogokan dan kekacauan, Bangladesh telah kehilangan US$ 50.000 per harinya dalam nilai produksi dan ekspor. Akan ke mana Bangladesh? A. Dahana, kantor-kantor berita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus