Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Akui Adanya Kasus Sodomi di Panti Asuhan Mereka

Global Ikhwan yang terafiliasi dengan Al-Arqom di Malaysia mengakui adanya kasus sodomi di panti asuhan yang mengurus ratusan anak tersebut.

15 September 2024 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Global Ikhwan Services and Business (GISB) Holdings Malaysia, Nasiruddin Ali, mengakui ada satu atau dua kasus sodomi di panti asuhan di sana. Namun ia membantah adanya kekerasan di panti asuhan yang menampung 402 orang anak itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi minggu ini menyelamatkan ratusan anak dari panti asuhan yang menurut pihak berwenang dijalankan oleh sebuah perusahaan Islam yang juga dituduh mengeksploitasi pekerjanya. Polisi mengatakan pada Jumat, 13 September 2024, bahwa pemeriksaan kesehatan menunjukkan banyak anak mengalami cedera akibat kekerasan fisik dan seksual. Sementara 13 anak telah disodomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GISB menyatakan pihaknya tidak mengelola rumah tersebut dan membantah semua tuduhan mengenai penganiayaan dan eksploitasi pekerja. Namun dalam video yang diunggah di halaman Facebook resmi GISB pada hari Sabtu, kepala eksekutif Nasiruddin Ali mengatakan perusahaan telah melanggar beberapa undang-undang yang tidak disebutkan.

"Saya tidak ingin menyalahkan hukum. Memang benar kami telah melakukan beberapa kesalahan di mata hukum, tetapi tidak bisakah ada saran atau diskusi terlebih dahulu?" katanya.

Nasiruddin mengatakan tuduhan polisi bahwa anak-anak disodomi dan diajarkan untuk menyodomi orang lain adalah menjijikkan. Ia mengakui ada kasus-kasus penyiksaan seperti itu di rumah-rumah. "Memang ada satu dua kasus sodomi, tapi kenapa harus digabung semua (kasus)?" ujarnya.

GISB telah dikaitkan dengan Al-Arqam, sebuah sekte keagamaan yang dilarang oleh pemerintah pada tahun 1994. Perusahaan tersebut telah mengakui adanya hubungan tersebut. Kini GISB berubah wujud menjadi jaringan perusahaan Islam yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Muslim.

Departemen Pengembangan Islam Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa mereka akan menyampaikan laporan tentang dugaan ajaran menyimpang yang melibatkan GISB kepada Kabinet, dewan urusan agama nasional, dan konferensi para pemimpin agama. Malaysia memiliki sembilan pemimpin kerajaan yang bertindak sebagai penjaga Islam di negara tersebut.

Nasiruddin mengatakan beberapa akun GISB telah dibekukan dan asetnya disita oleh pihak berwenang. Ia menambahkan bahwa firma tersebut sedang dalam proses perekrutan pengacara untuk membela diri di pengadilan.

Setelah penggerebekan hari Rabu, polisi menahan 159 orang sambil menunggu penyelidikan. Polisi mengatakan penyelidikannya terhadap GISB dapat diperluas terkait pelanggaran keuangan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus