Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

PM Israel Benjamin Netanyahu Berkali-kali Dituntut Mundur Rakyatnya, Apa Saja Penyebabnya?

PM Israel Benjamin Netanyahu beberapa kali digeruduk rakyatnya sendiri, dituntut untuk mundur, terakhir tak kurang dari 100 ribu warga kepung rumahnya

27 November 2023 | 17.20 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Perbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri atau PM Israel Benjamin Netanyahu belakangan kerap dituntut mundur oleh warganya sendiri. Terakhir, tak kurang dari  Sekitar 100 ribu warga Israel melakukan unjuk rasa di depan rumahnya di Yerusalem Barat pada Sabtu, 25 November 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bukan kali pertama Netanyahu didemo rakyatnya, usai menyerang dan bombardir jakur Gaza. Para pengunjuk rasa memintanya mundur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Benjamin Netanyahu merupakan PM Israel yang menjadi perdana menteri terlama dalam sejarah Israel, yakni tiga periode, 1996 sampai 1999, 2009 - 2021, dan 2022 - sekarang. Jika ditotal, setidaknya ia telah menjabat selama 16 tahun.

Meskipun menjadi PM Israel paling lama menjabat, dirinya kerap dituntut mundur oleh berbagai kelompok masyarakat di Israel. Pada Kamis, 12 Oktober 2023 ketika Jerusalem Post mengadakan pemungutan suara yang menunjukkan bahwa mayoritas warga Israel percaya Netanyahu harus mengundurkan diri setelah konflik dengan Palestina berakhir. Sebanyak 56 persen warga Israel yang menginginkan Netanyahu lengser dari jabatannnya.

Tuntutan mundur itu kemudian berujung aksi unjuk rasa di luar kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu, 4 November 2023.

Netanyahu sejauh ini belum menerima tanggung jawab pribadi atas kegagalan mengantisipasi serangan mendadak dari kelompok pejuang kemerdekaan Palestina Hamas yang berhasil menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Serangan itu mengakibatkan korban jiwa lebih dari 1.400 orang dan menyandera sedikitnya 240 orang. Sejak serangan itu, Israel kembali menyerang Gaza secara timpang dan menewaskan lebih dari 14.800 orang dan 10 ribu dam 10 ribu di antaranya anak-anak.

Bukan yang Pertama Kali Dituntut Mundur

Tuntutan Netanyahu untuk mundur telah dilakukan beberapa kelompok sebelum terjadi serangan itu. Pada 2020, Netanyahu dituntut mundur oleh ribuan warga Israel. Pengunjuk rasa mengangkat plakat tuntutan yang berbunyi "Korupsi Netanyahu Membuat Kami Muak" dan "Netanyahu, mundur".

Pada Januari 2020, Netanyahu telah didakwa karena suap, penipuan, dan penyalahgunaan kekuasaan dalam tiga dakwaan korupsi. Ia kemudian membentuk pemerintahan persatuan dengan pesaingnya, Benny Gantz, setelah lebih dari satu tahun kedua kubu tidak bisa membentuk kabinet.

Netanyahu juga beberapa kali sudah membantah bahwa dirinya korupsi. “Tuduhan itu adalah bagian dari upaya lawan politik, media, penegak hukum dan jaksa penuntut untuk menggulingkan saya dari jabatan perdana menteri Israel,” kata Netanyahu.

Aksi untuk memaksa Netanyahu mundur tidak hanya terjadi pada 2020. Tiga tahun sebelumnya tepatnya pada 2018, Netanyahu juga pernah didemo oleh massa aksi untuk mundur. Pemicunya adalah bahwa Netanyahu telah terbukti melakukan korupsi, termasuk tindakannya menawarkan nilai komersial kepada pemilik sebuah koran Israel agar memberitakan hal positif tentangnya.

Selain itu, Netanyahu menghadapi penyelidikan berhubung dakwaan menerima dana ilegal dan hadiah bernilai sekitar US$ 100 ribu (Rp 1,3 miliar) untuk produk tembakau dan alkohol.

Netanyahu juga diselidiki dalam kasus menerima uang US$ 1,1 juta (Rp 14,6 miliar) dari pengusaha Prancis, Arnaud Mimran untuk menampung dana kampanye pemilu Israel pada 2009.

Keluarga Netanyahu juga dijerat terlibat korupsi disebabkan gaya hidup mewah. Selain itu sorotan tajam diarahkan ke istri Netanyahu, Sara atas sikap kasarnya terhadap staf pemerintah selain menggunakan kas negara untuk keperluan pribadi.

ANANDA BINTANG I  MARIA RITA HASUGIAN I  DEWI RINA CAHYANI  I  YUDONO YANUAR  I  IDA ROSDALINA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus