Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Polisi Korea Selatan Lalai Cegah Tragedi Itaewon

Mengapa polisi Korea Selatan gagal mencegah terjadinya tragedi Halloween di Itaewon yang menewaskan 156 orang?

6 November 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korea Selatan

Polisi Lalai Cegah Tragedi Itaewon

PERAYAAN malam halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, pada Ahad, 30 Oktober lalu, berakhir tragis dengan tewasnya 156 orang dan 191 lainnya luka-luka. Kejadian ini adalah tragedi besar di negeri itu setelah tenggelamnya kapal feri Sewol yang menewaskan 299 orang pada 2014.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rendahnya pengamanan oleh kepolisian diduga sebagai salah satu hal yang menyebabkan korban berjatuhan. Pada malam itu, 137 personel dikerahkan untuk mengawasi perayaan dari kejahatan, bukan untuk mengontrol keramaian. Sebelas laporan dari masyarakat masuk melalui telepon darurat kepolisian beberapa jam sebelum puncak kejadian, tapi tidak ada tindakan pencegahan yang dilakukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pejabat kepresidenan mengatakan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol marah karena polisi tidak bertindak atas permintaan bantuan tersebut. Pada Selasa, 1 November lalu, Yoon memerintahkan pemeriksaan “secara menyeluruh dan tanpa keraguan”. “Mereka yang bertanggung jawab harus ditangani secara ketat sesuai dengan hukum,” kata pejabat itu kepada kantor berita Yonhap.

Kepala Kepolisian Nasional Yoon Hee-keun, Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min, serta Wali Kota Seoul Oh Se-hoon membungkukkan badan dan meminta maaf atas insiden tersebut. Partai Demokratik sebagai partai oposisi mendesak Yoon Hee-keun dan Lee Sang-min mundur dari jabatannya.



Brasil

Lula da Silva Berjanji Selamatkan Amazon

PRESIDEN Brasil terpilih Luiz Inacio Lula da Silva berjanji mengawasi penebangan liar, penambangan, dan perampasan tanah di hutan Amazon yang banyak terjadi di masa kepemimpinan pendahulunya, Jair Bolsonaro.

“Mari kita berjuang untuk nol deforestasi,” katanya dalam pidato kemenangannya sebagai presiden pada Senin, 31 Oktober lalu. “Brasil siap melanjutkan peran utamanya dalam perang melawan krisis iklim, melindungi semua bioma kita, terutama hutan hujan Amazon,” ujarnya seperti dikutip Euronews.

Luiz Inacio Lula da Silva di Sao Paulo, Brazil, 30 Oktober 2022. (REUTERS/Mariana Greif)

Lula da Silva terpilih sebagai presiden setelah mengalahkan calon presiden inkumben Bolosonaro dalam pemilihan umum putaran kedua pada Ahad, 30 Oktober lalu. Namun para pendukung Bolsonaro tak terima dan menggelar unjuk rasa serta memblokade sejumlah ruas jalan. Bolsonaro akhirnya turun tangan dan meminta para pendukungnya menghentikan protes.

Lula pernah menjadi presiden pada 2003-2010. Dia kemudian dipenjara karena kasus korupsi dan pencucian uang pada 2018. Bolsonaro juga tokoh kontroversial. Bolsonaro menghadapi sekitar 150 upaya pemakzulan sepanjang masa kepresidenannya.


Inggris

Bank Sentral Menaikkan Suku Bunga

BANK of England, bank sentral Inggris, menaikkan suku bunga dari 2,5 persen menjadi 3 persen pada Kamis, 3 November lalu, di tengah krisis ekonomi Inggris. Bank sentral juga mengingatkan resesi terpanjang akan terjadi setidaknya hingga 2025, yang diikuti angka pengangguran yang meningkat dua kali lipat.

Gubernur Bank Sentral Inggris Andrew Bailey di London, Inggris, 3 November 2022. REUTERS/Toby Melville/Pool

Gubernur Bank of England Andrew Bailey menyatakan penaikan suku bunga adalah cara terbaik untuk menekan inflasi yang terlampau tinggi. Selain itu, bank sentral memprediksi inflasi akan kembali turun mulai pertengahan 2023 hingga mencapai 2 persen pada 2025.

“Kami tidak 100 persen yakin akan hal ini. Sebab, ada faktor lain seperti invasi Rusia ke Ukraina dan efeknya pada harga bahan bakar. Namun, apa pun yang terjadi, kami akan tetap melakukan yang terbaik untuk menekan inflasi dan membuatnya kembali stabil,” tutur Andrew dalam video di akun Twitter Bank of England pada Kamis, 3 November lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus