Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Kanada, beberapa menunggang kuda, mendorong kerumunan demonstran untuk membersihkan mereka dari jalan-jalan di pusat kota Ottawa, serta menangkap lebih dari 100 orang dan menderek kendaraan yang memblokir pusat ibukota selama lebih dari tiga minggu sebagai protes terhadap pembatasan pandemi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khawatir terjadi eskalasi atau kekerasan, polisi Ottawa telah berusaha untuk membubarkan pengunjuk rasa dengan denda dan ancaman penangkapan, namun sampai Jumat, 18 Februari 2022, demonstran tak bergeming.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini membuat ratusan petugas bergerak dalam suhu dingin dan salju yang baru turun, perlahan-lahan membersihkan satu bagian kota
Ada saat-saat tegang di siang hari ketika beberapa pengunjuk rasa diseret dari kendaraan mereka, dan beberapa dibanting ke tanah karena melawan gerak maju polisi. Beberapa orang diborgol.
Penolakan para pengunjuk rasa membuat polisi berkuda bergerak "untuk menciptakan ruang kritis" pada sore hari, menurut sebuah pernyataan polisi. Ketika ini terjadi, satu orang melemparkan sepeda ke kuda dan ditangkap karena melukai hewan polisi, kata polisi.
Pihak berwenang mengatakan mungkin perlu berhari-hari untuk sepenuhnya memindahkan para pengunjuk rasa dan truk-truk trailer yang telah menduduki jalan-jalan Ottawa sejak 28 Januari.
"Kami akan menjalankan operasi ini 24 jam sehari sampai warga mendapatkan kembali seluruh kota mereka," kata Steve Bell, kepala polisi sementara Ottawa.
Setidaknya satu kendaraan lapis baja militer terlihat di pusat kota, dan delapan perwira berhelm menunggang kuda. Beberapa polisi membawa senjata peluncur gas air mata.
Tidak ada gas air mata yang digunakan pada hari Jumat. Namun menurut penyiar CTV Kanada, beberapa demonstran melaporkan disemprot merica dan yang lainnya diinjak-injak oleh polisi berkuda pada siang hari. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.
Pendudukan dimulai ketika konvoi pengemudi truk menuntut diakhirinya mandat vaksin Covid-19 untuk semua pengemudi truk lintas batas yang memasuki kembali Kanada dari Amerika Serikat. Namun blokade secara bertahap berubah menjadi protes terhadap pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau.
Polisi Ottawa memulai tindakan keras mereka dengan mendirikan 100 pos pemeriksaan penghalang jalan di sekitar zona protes untuk memutus aliran makanan, bahan bakar, atau demonstran lebih banyak ke daerah tersebut.
Pada Jumat malam, polisi mengatakan mereka telah menangkap lebih dari 100 orang dan menarik 21 kendaraan. CTV melaporkan banyak pengemudi truk terlihat mengemudi keluar dari daerah tersebut atas kemauan mereka sendiri pada hari Jumat, tetapi lusinan truk masih bertahan di sore hari.
Selain pengunjuk rasa yang ditahan, polisi mengatakan mereka telah menangkap tiga pemimpin demo paling terkemuka, dua pada hari Kamis dan satu pada hari Jumat.
Mengomentari penangkapan para pemimpinnya, Freedom Convoy 2022, sebuah kelompok payung yang mewakili para pengunjuk rasa, mengatakan, "Kami akan terus bertahan. Kami menolak untuk tunduk pada penyalahgunaan kekuasaan. Dunia sedang menonton, Kanada."
Protes antivaksin Covid-19 ini telah menginspirasi aksi serupa di Prancis, Selandia Baru, Australia, dan AS.
REUTERS