Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk Francois Bayrou sebagai perdana menteri keempatnya pada Jumat, 13 Desember 2024. Macron menugaskan Bayrou untuk membawa Prancis keluar dari krisis politik besar kedua dalam enam bulan terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Reuters, Bayrou adalah sekutu dekat Macron. Prioritasnya adalah meloloskan undang-undang khusus untuk menggulirkan anggaran 2024. Penolakan parlemen atas Rancangan Undang-undang 2025 menyebabkan jatuhnya pemerintahan mantan Perdana Menteri Michel Barnier.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bayrou, 73, diperkirakan akan mengajukan daftar menterinya dalam beberapa hari mendatang. Kemungkinan ia juga akan menghadapi kesulitan yang sama seperti Barnier di parlemen. Kedekatannya dengan Macron juga akan menghambatnya dalam mengegolkan anggaran tahun depan.
Kemelut politik yang berlarut-larut di Prancis telah menimbulkan keraguan tentang apakah Macron akan menyelesaikan masa jabatan presiden keduanya yang berakhir pada tahun 2027. Kemelut ini juga telah menaikkan biaya pinjaman Prancis dan meninggalkan kekosongan kekuasaan di jantung Eropa, tepat saat Donald Trump bersiap untuk kembali ke Gedung Putih.
Macron menghabiskan hari-hari setelah Barnier digulingkan dengan berbicara kepada para pemimpin dari kalangan konservatif hingga Komunis. Ia berusaha mendapatkan dukungan untuk Bayrou.
Macron berharap Bayrou dapat menunda mosi tidak percaya setidaknya sampai Juli, saat Prancis dapat menyelenggarakan pemilihan parlemen baru. Masa depannya sebagai presiden akan dipertanyakan jika pemerintah jatuh lagi.
Bayrou adalah pendiri partai Gerakan Demokratik (MoDem) yang telah menjadi bagian dari aliansi penguasa Macron sejak 2017. Ia telah mencalonkan diri sebagai presiden tiga kali, mengandalkan pengalamnya sebagai wali kota lama kota Pau di barat daya.
Macron mengangkat Bayrou sebagai menteri kehakiman pada 2017. Ia mengundurkan diri hanya beberapa minggu kemudian di tengah penyelidikan atas dugaan penipuan yang dilakukan partainya terhadap asisten parlemen. Ia dibebaskan dari tuduhan penipuan tahun ini.