Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Israel dijerat tuduhan telah menyamar sebagai tentara IDF untuk bergabung dalam perang di Gaza. Ia dituduh mencuri amunisi dan berpose di garis depan bersama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel dikejutkan oleh serangan militan Hamas di lintas perbatasan pada 7 Oktober 2023. Pasukan keamanan seringkali mengorganisir diri mereka secara spontan di lapangan untuk mengusir para penyusup dan melancarkan serangan balasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dakwaan yang diajukan ke Pengadilan Distrik Tel Aviv, terdakwa bernama Roi Yifrah tidak pernah bertugas di militer Israel. Meski demikian ia berhasil masuk ke zona perang dengan berpura-pura menjadi anggota unit tempur elit Shin Bet. Shin Bet adalah badan intelijen dalam negeri Israel.
TV Channel 12 yang berperingkat teratas menayangkan foto pria berusia 35 tahun itu, dengan perlengkapan tempur lengkap. Yifrah dan tentara lain berppose bersama Netanyahu di lokasi pendaratan helikopter.
Seorang pejabat Israel mengkonfirmasi bahwa Yifrah telah berfoto dengan Netanyahu. Namun ia mengatakan bahwa Netanyahu tidak berisiko tinggi karena ada beberapa lapisan keamanan di lokasi tersebut. Kantor Perdana Menteri tidak segera membalas permintaan komentar.
"Tipuan tersebut memfasilitasi akses (Yifrah) terhadap senjata api, amunisi dan peralatan militer dan polisi,” kata jaksa dalam dakwaannya.
Polisi menemukan sejumlah hasil hasil curian di rumah Yifrah termasuk senapan serbu, berbagai jenis peluru, granat asap dan sarungnya.
Ia dijerat dengan lima dakwaan termasuk penipuan dan pencurian berat. Ancaman hukumannya maksimal 36 tahun penjara.
Namun pengacara Yifrah berpendapat bahwa terdakwa patut mendapat pujian. “Klien saya adalah seorang petugas medis yang menyelamatkan nyawa di bawah serangan, sambil mempertaruhkan nyawanya dan memberantas teroris,” kata pengacara Yifrah, Eitan Sabag, kepada Channel 12. Ia menambahkan bahwa terdakwa dalam situasi tersebut adalah Negara Israel, bukan Roi Yifrah.
REUTERS
Pilihan editor: Lebanon Siap Hadapi Israel jika Konflik Merembet ke Wilayahnya