Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BARU saja mendapat persetujuan publik karena berhasil menurunkan tingkat inflasi bulanan Argentina hingga menjadi 2,2 (terendah sejak pertengahan 2020), Presiden Javier Milei harus menghadapi potensi kejatuhannya karena terancam dimakzulkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Argentina, eksportir biji-bijian utama dan produsen energi yang sedang berkembang, telah berjuang melawan inflasi tiga digit dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu membuat negara Amerika Selatan ini mendapat predikat sebagai negara dengan tingkat inflasi tahunan tertinggi di dunia, Reuters melaporkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah menjabat selama setahun lebih, Milei berhasil membawa langkah-langkah penghematan yang membantu menstabilkan ekonomi yang sedang dilanda krisis. Ia sedang menikmati kemenangannya dengan penurunan indeks harga konsumen di bawah perkiraan analis dan turun dari 2,7 persen pada Desember. Catatan ini bisa menjadi modal yang dibawanya untuk kesepakatan dana baru dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Promosi Memecoin di Media Sosial
Sebuah skandal kemudian mengubah momentum pujian itu menjadi sebuah kejatuhan. Skandal yang disebut sebagai 'cryptogate' ini telah mengguncang lanskap politik Argentina.
Hal ini dimulai ketika Jumat malam lalu, 14 Februari 2025, Milei mempromosikan (atau "membagikan", menurut versinya) informasi tentang memecoin '$LIBRA' di media sosial. Hanya beberapa jam kemudian, dia menyesali postingan tersebut, Buenos Aires Times melaporkan.
Selama periode singkat tersebut, mata uang ini mengalami transaksi senilai lebih dari US$ 4,5 miliar, menurut Javier Smaldone, seorang spesialis IT dan influencer digital terkenal. Ia mengungkap skema piramida. Jumlah pasti kerugian yang dialami para investor "bersifat subjektif dan sulit diperkirakan," katanya kepada AFP. Perkiraan saat ini menyebutkan angka US$ 250 juta.
Puluhan tuntutan hukum telah diajukan terhadap Milei dan pihak-pihak lain yang terlibat, baik di Argentina maupun di Amerika Serikat.
Observatorio del Derecho a la Ciudad, sebuah LSM lokal, mengajukan gugatan hukum yang menuduh Milei dan pejabat pemerintah lainnya melakukan hubungan terlarang, penipuan dan pelanggaran tugas mereka sebagai pejabat publik. "Kami mengecam Milei sebagai bagian dari asosiasi terlarang yang mengorganisir penipuan dengan mata uang kripto $LIBRA yang secara bersamaan mempengaruhi lebih dari 40.000 orang dengan kerugian lebih dari $ 4 miliar," kata LSM tersebut di situs webnya.
Pemakzulan dan Konsekuensi Hukum
Anggota koalisi oposisi Unión por la Patria (Peronis) telah menyatakan niat mereka untuk mendorong pemakzulan Milei. Namun, kelompok ini tidak memiliki cukup suara untuk mewujudkannya. "Dalam skala 0 sampai 10, kemungkinan ini adalah nol," kata analis politik Carlos Germano, seperti dikutip Buenos Aires Times.
Anggota parlemen Leandro Santoro, dari koalisi oposisi, menyatakan pemakzulan perlu didorong. "Skandal ini, yang mempermalukan kita dalam skala internasional, mengharuskan kita untuk mengajukan permohonan pemakzulan terhadap presiden," ujar dia kepada Reuters.
Yang lainnya menyerukan pembentukan komite investigasi, sebuah inisiatif yang lebih memungkinkan. Ada pula proposal ketiga dari kelompok kiri yang berusaha memanggil presiden untuk ditanyai di Kongres, yang akan memaksanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anggota parlemen. Milei sebelumnya menggambarkan Kongres sebagai "sarang tikus".
Partai PRO, sekutu Milei yang dipimpin oleh mantan presiden Mauricio Macri (2015-2019), menggambarkan kasus ini sebagai "sangat serius" dan mengatakan bahwa kasus ini telah "merusak kredibilitas negara."
Namun, mereka menolak untuk mendukung proses pemakzulan "pada tahap ini". "Jelas sekali, presiden telah berada di tengah-tengah penipuan yang telah mempengaruhi banyak orang, dan hal ini membutuhkan penyelidikan yang sangat serius," kata Macri.
Memakzulkan presiden yang sedang menjabat membutuhkan dua pertiga mayoritas di kedua kamar Kongres.
Adolfo Suárez Erdaire, seorang pengacara yang berspesialisasi dalam penipuan digital yang menyelidiki kasus ini, mengatakan kepada AFP bahwa bahkan jika proses pemakzulan berhasil, "satu-satunya hukuman politik yang akan dihadapi Presiden adalah pemecatan dari jabatannya dan diskualifikasi untuk menduduki jabatan publik di masa depan."
Namun, setelah masa jabatannya berakhir, Milei dapat menghadapi tuntutan pidana biasa, dengan potensi hukuman hingga enam tahun penjara, serta tuntutan perdata dari para investor yang terkena dampak yang menuntut ganti rugi. "Ada risiko hukum yang terus berlanjut karena kasus hukum selalu meninggalkan jejak," kata Erdaire.
Pembelaan Milei
Pada Senin malam, saluran berita TN menayangkan wawancara dengan Milei, yang telah direkam pada sore harinya. "Saya tidak mempromosikannya, saya membagikannya," Milei bersikeras saat ditanyai, mengklaim bahwa dukungannya terhadap $LIBRA dilakukan "dengan itikad baik."
Presiden melanjutkan, "Dengan mencoba membantu warga Argentina, saya mendapat tamparan di wajah saya." Ia beralasan bahwa mereka yang berinvestasi dalam mata uang kripto "tahu betul risiko yang mereka ambil," seperti halnya seorang penjudi di kasino.
Kepala juru bicara kepresidenan Argentina, Manuel Adorni, dikutip Reuters, mengatakan pada hari Selasa bahwa "menghina" untuk berspekulasi bahwa suap terlibat dalam kasus Presiden Javier Milei yang mempromosikan mata uang kripto yang dengan cepat merosot.
Menteri Ekonomi Luis Caputo pada Senin mengatakan kepada media lokal bahwa "tidak ada penipuan, tidak ada kejahatan, tidak ada korupsi," dan mengesampingkan bahwa skandal ini akan mempengaruhi negosiasi dengan IMF, yang menurutnya "berada di jalur yang benar."
Profil Javier Milei: Pengagum Trump
Presiden Javier Milei memprokamirkan diri sebagai "anarko-kapitalis", yaitu penganut sejenis anarkisme yang secara kriptografis melindungi teknologi anonimisasi, nama samaran digital, dan uang digital. Ia juga seorang ekonom yang membanggakan diri karena telah mengekang inflasi endemik Argentina.
Menurunkan inflasi adalah kunci bagi pemerintah Milei, yang ingin menghapus kontrol modal yang merugikan bisnis dan investasi. Pemerintah ingin inflasi tetap berada di bawah 2 persen agar dapat mengakhiri control.
Lahir di Buenos Aires pada 1970, Milei meraih beberapa gelar di bidang ekonomi dan mengajar serta meneliti subjek tersebut (ia telah menerbitkan puluhan makalah akademis) sebelum meraih popularitas di usia empat puluhan sebagai tamu di berbagai program televisi di Argentina, seperti dilansir Journal of Democracy.
Gaya bicaranya dianggap tidak sopan, ceplas-ceplos, dan penuh warna saat dia melatih lensa libertarian pada berbagai masalah politik dan ekonomi. Popularitasnya di media sosial semakin meningkat, dan ia memenangkan pemilihan anggota Kongres pada November 2021.
Kemenangannya pada November 2023 atas lawannya yang lebih konvensional, Sergio Massa (mantan menteri keuangan), cukup mengejutkan. Saat itu, Milei unggul hampir tujuh poin persentase (atau sekitar 1,8 juta suara) di belakang Massa pada putaran pertama.
Pada 1 Oktober 2024, peringkat persetujuan publik Presiden Milei sebesar 61 persen di pelacak Morning Consult menempatkannya sejajar dengan mantan presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador di posisi kedua di belakang Perdana Menteri India Narendra Modi sebagai politisi yang paling disukai di dunia.
Milei dikenal sebagai pengagum Donald Trump. Ia salah satu pemimpin negara yang diundang Trump dalam pelantikannya, 20 Januari 2025. Langkah-langkah politik luar negerinya meniru apa yang dilakukan presiden AS itu, terutama kebijakan tentang Perang Gaza dan PBB. Ia baru-baru ini menarik Argentina keluar dari WHO, mengikuti aksi Trump beberapa pekan sebelumnya.