Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kremlin - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani sebuah dekrit untuk membuka kembali kota tertutup atau terlarang sejak era Soviet, Kota Shikhany.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
"Presiden Putin pada Selasa menandatangani keputusan yang menghapus status 'entitas administratif teritorial tertutup' untuk kota kami," kata Yulia Ershova, juru bicara pemerintah setempat, seperti dilansir Al Arabiyah pada Kamis, 19 Juli 2018.
Uni Soviet menciptakan jaringan kota-kota tertutup untuk membangun instalasi militer rahasia dan fasilitas penelitian yang aksesnya sangat dibatasi. Diterbitkan di situs resmi pravo.gov.ru, keputusan itu memberi pemerintah daerah waktu selama enam bulan untuk mempersiapkan perubahan status kota, yang memiliki populasi sekitar 5.500 orang.
Salah satu bangunan di Kota Shykhany, Rusia, Allthecities
Kota terlarang Shikhany, seperti dilansir CNN, terletak sekitar 965 kilometer selatan Moskow, merupakan tempat para ilmuwan Rusia mengembangkan racun syaraf Novichok, racun syaraf yang beberapa waktu lalu meneror London.
Baca:
Inggris mengatakan Novichok, yang diproduksi oleh Rusia digunakan dalam percobaan pembunuhan mantan mata-mata Sergei Skripal bersama putrinya Yulia di sebuah kota Inggris pada Maret. Skripal dan Yulia sempat dirawat dan sekarang telah pulih.
London mengatakan dua warga Inggris, Dawn Sturgess dan Charlie Rowley, juga terkena bahan kimia itu pada bulan lalu. Sturgees tewas dan Rowley sempat kritis dan dirawat di rumah sakit. Para ilmuwan Rusia mengatakan Uni Soviet mengembangkan racun syaraf di kota Shikhany, yang tertutup sejak tahun 1970-an.
Salah satu bangunan di Kota Shykhany, Rusia, Allthecities
Pejabat Kremlin membantah Novichok disimpan di lokasi ini, tetapi mengatakan ada "fasilitas" lain di wilayah Saratov selatan.
Kota-kota tertutup pertama kali dibangun di Uni Soviet pada 1940-an. Stalin memutuskan untuk meluncurkan program senjata nuklir dan perlu untuk menyembunyikannya dengan baik dari mata musuh-musuhnya. Dengan demikian, industri nuklir dan militer 'dibuang' ke bagian paling terpencil negara itu.
Ribuan orang ditempatkan di kota-kota tertutup ini, yang juga dikenal sebagai kota-kota rahasia atau kota terlarang. Status kota ini lalu berganti nama menjadi "entitas administratif tertutup" (ZATO) pada tahun 1993. Tetapi jika Anda melihat sensus Soviet, orang-orang ini tidak ada. Setidaknya, tidak secara resmi.
Penduduk kota-kota tertutup diizinkan pergi dan pulang kembali ke kota sesuka hati mereka. Namun, kehidupan sehari-hari mereka harus dirahasiakan seperti yang dilakukan oleh agen KGB. Begitu berada di luar kota, penduduk ZATO dilarang keras untuk membocorkan informasi apapun tentang tempat tinggal mereka. Semua orang mematuhi aturan ini - kegagalan untuk mematuhi akan menghasilkan penuntutan pidana.
Kota-kota tuan rumah Piala Dunia 2018 Rusia, termasuk Yekaterinburg, Samara dan Kaliningrad sebelumnya pernah menjadi kota tertutup atau kota terlarang.