Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton, angkat bicara ihwal perang dagang yang terjadi antara negaranya dan Amerika Serikat. Menurut dia, perang dagang yang diawali dengan pengenaan tarif impor oleh AS terhadap Kanada seharusnya tak perlu dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami yakin ini tidak dapat dibenarkan dan tidak perlu, dan akan benar-benar merusak hubungan ekonomi terkuat di dunia," kata Dutton saat menghadiri perayaan Hari Perempuan Internasional di Le Meridien Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dutton mengatakan bahwa Kanada tidak tinggal diam atas kebijakan Presiden Donald Trump itu. Dia menegaskan negaranya akan melawan balik, bahkan sampai di tingkat provinsi.
"Kami juga telah mengenakan tarif pada barang-barang Amerika dan akan terus melakukannya. Dan faktanya, banyak provinsi mengambil langkah lain selain tarif untuk mengirim pesan yang sangat jelas ke Amerika Serikat," ujarnya.
Lebih lanjut, Dutton berpendapat perang dagang ini sebenarnya tidak baik untuk siapa pun, baik AS maupun Kanada. Dia juga menilai bahwa tidak ada yang diuntungkan dari perang dagang ini.
Tak hanya itu, Dutton menegaskan bahwa Kanada akan bekerja tanpa lelah setiap hari sampai perang dagang ini berakhir dan ekonomi negaranya kembali melesat seperti yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir.
Pada Selasa, 4 Maret 2025, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan secara langsung pada Presiden Amerika Serikat Donald Trump lewat telepon bahwa tarif impor yang diberlakukan Trump ke Kanada adalah hal yang sangat bodoh.
Trudeau menuduh Trump ingin mengacaukan perekonomian Kanada. Trump dan Trudeau bertelepon selama beberapa jam. Komunikasi itu dilakukan tak lama setelah Trump meluncurkan perang dagang melawan Kanada dan Meksiko.
Membalas sikap Trump itu, Trudeau lantas mengumumkan 25 persen tarif atau senilai C$30 miliar atau sekitar Rp34 triliun pada barang-barang yang diimpor dari Amerika Serikat ke Kanada. Kalau perlu, Kanada ingin menargetkan tarif impor C$125 miliar dalam 21 hari ke depan.
“Jelas tidak bisa dibenarkan. Tidak ada kebutuhan untuk menaikkan tarif-tarif impor ini,” tutur Trudeau, dikutip dari Reuters.
Trudeau mengatakan Kanada akan melawan kebijakan-kebijakan yang diterbitkan Amerika Serikat ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), walaupun kesepakatan dagang antara Amerika Serikat-Meksiko-Kanada sudah berlaku.
“Kanada itu bersikap masuk akal dan kami sopan. Namun kami tidak akan diam saja. Kami akan lawan balik ketika negara kami dan kesejahteraan semua orang menjadi taruhannya,” ucap Trudeau.
Menjawab kemarahan Trudeau, Trump mengatakan Kanada tak cukup berbuat untuk membendung aliran fentanil dan bahan kimia presekusornya ke Amerika Serikat.
Suci Sekarwati ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Kanada, Cina dan Meksiko Siapkan Pembalasan Tarif Impor AS