Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Reunifikasi yaman

Yaman utara dan yaman selatan yang terbelah dan berbeda sistem ekonomi serta politiknya, resmi bergabung. menjadi republik yaman. haedir abu bakar alattas sebagai pm & presidennya ali abdullah s.

2 Juni 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIRIBUTKAN di Jerman, muncul pertama kali di Yaman. Itulah soal reunifikasi. Senin pekan lalu, Yaman Utara dan Yaman Selatan, dua negara bersaudara di Timur Tengah yang terbelah dan berbeda sistem ekonomi serta politiknya, resmi bergabung. Republik Demokrasi Yaman (Yaman Utara yang pro-Barat) dan Republik Yaman Arab (Yaman Selatan yang sosialis dan dekat ke Uni Soviet) selanjutnya bakal disebut ringkas: Republik Yaman. Dengan terbentuknya Republik Yaman -- dengan bendera baru berwarna merah-putih-hitam, berpenduduk 12 juta (9 juta asal Utara dan 3 juta asal Selatan) -- otomatis jumlah negara anggota PBB berkurang 1, menjadi 159 negara. Kamis pekan lalu pemerintahan gabungan pun disahkan. Haedir Abu Bakar AlAttas, bekas pemimpin Yaman Selatan, ditunjuk sebagai perdana menteri. Pos kepala negara diduduki Ali Abdullah Saleh, bekas presiden Yaman Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus