Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Kamis, 9 Mei 2024, menyerukan pada pucuk pimpinan di universitas agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan dan pelecehan anti-semitik dari unjuk rasa mahasiswa pro-Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah mahasiswa dari beberapa universitas di Inggris mendirikan tenda-tenda kecil sebagai bentuk protes atas serangan Israel ke Palestina. Untungnya sampai berita ini diturunkan unjuk rasa berjalan damai, tidak seperti beberapa aksi protes di Amerika Serikat yang berujung ricuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perdana Menteri Sunak mengundang para pucuk pimpinan di universitas-universitas favorit di Inggris untuk ke Downing Street (kediaman resmi Perdana Menteri Inggris) untuk menyampaikan bahwa tidak ada toleransi pada insiden-insiden anti-semitisme dan diskriminasi dalam bentuk lainnya. Belum ada komentar dari universitas-universitas di Inggris terkait peringatan ini dan pertemuan dengan Sunak.
Sebelumnya pada Maret 2024, Sunak mengumumkan rencana untuk mengatasi apa yang disebutnya aktivitas ekstrimisme di Inggris. Namun sejumlah politikus di partainya memperingatkan agar jangan menggunakan isu ini untuk mendapatkan keuntungan politik.
Juru bicara kantor Perdana Menteri Inggris mengatakan Sunak menyerukan pada universitas-universitas di Inggris agar tetap menjadi benteng toleransi, di mana perdebatan terjadi dengan sikap saling menghormati dan para mahsiswa merasa aman. Sunak berdiri bersama insititusi pendidikan, keamanan dan kementerian, waswas dengan penyusup non-mahasiswa yang masuk ke kampus-kampus.
Pada tahun lalu, Community Security Trust yangkni sebuah lembaga nirlaba yang fokus pada keamanan umat Yahudi di Inggris, mengungkap temuan ada 182 insiden anti-semitik, di mana korban atau pelaku adalah mahasiswa atau staf akademik yang melibatkan serikat mahasiswa.
Invasi militer Israel ke Gaza telah menewaskan hampir 35 ribu warga Palestina. Otoritas di Gaza mencatat perang juga telah memancing terjadinya bencana kemanusiaan dan kelaparan yang mengancam 2.5 juta jiwa populasi Gaza. Perang diawali serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas, yang diklaim Israel menewaskan 1.200 warganya dan membawa 250 orang untuk dijadikan sandera oleh Hamas.
Sumber: middleeastmonitor.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini