Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Drone kamikaze buatan Iran menghantam wilayah Kyiv, Ukraina untuk pertama kalinya pada Rabu, 5 Oktober 2022. Enam drone menghantam sebuah gedung semalam di Bila Tserkva, sekitar 75 kilometer di selatan ibukota, kata gubernur wilayah Kyiv, Oleksiy Kuleba. Puluhan petugas pemadam kebakaran bergegas memadamkan api akibat insiden tersebut.
Baca juga: Sarankan Putin Pakai Nuklir, Pangkat Ramzan Kadyrov Naik Jadi Jenderal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ukraina melaporkan serentetan serangan Rusia dengan drone Shahed-136 buatan Iran dalam tiga minggu terakhir. Serangan terhadap Bila Tserkva sejauh ini adalah yang paling dekat dengan Kyiv.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iran membantah memasok drone ke Rusia, sementara Kremlin belum berkomentar.
"Ada suara menderu, suara menusuk. Saya mendengar serangan pertama, yang kedua saya lihat dan dengar. Ada raungan dan kemudian diikuti ledakan," kata Volodymyr, 80, yang tinggal di seberang jalan dari gedung yang dilanda.
Penduduk lain mengatakan kepada Reuters bahwa mereka mendengar empat ledakan berturut-turut dengan cepat. Dua ledakan terjadi satu jam kemudian.
Menurut Ukraina, Moskow mulai menggunakan drone di medan perang pada September 2022. Berbicara di televisi pada hari Rabu, juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan pesawat tak berawak diluncurkan dari daerah pendudukan di Ukraina selatan. Enam pesawat tak berawak lainnya telah ditembak jatuh sebelum mencapai target mereka.
“Ini adalah ancaman baru bagi semua pasukan pertahanan (Ukraina), dan kami perlu menggunakan semua cara yang tersedia untuk melawannya,” kata Ihnat, membandingkan ukuran kecil drone dengan peluru artileri.
Serangan drone itu membuat penduduk setempat di Bila Tserkva terguncang. Mereka mencari perlindungan ketika sirene serangan udara berikutnya berbunyi.
“Di luar jangkauan saya apa yang dipikirkan orang-orang Rusia itu. Saya tidak tahu kapan kami akan berhasil memburu mereka dari wilayah kami. Ini hanya air mata dan sakit hati untuk Ukraina. Hanya itu yang bisa saya katakan,” kata Lyudmyla Rachevska.
Baca: Ini Drone Kamikaze Iran Shahed-136 yang Serang Pasukan Ukraina
REUTERS | NESA AQILA | DRC