Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Rusia mengaku memiliki pengalaman yang sangat baik dan siap untuk membantu pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, ia mengatakan saat ini belum ada proyek khusus yang sedang dilakukan Rusia.
“Saya tidak mendengar secara spesifik tentang proyek atau program khusus apa pun yang sedang dilakukan perusahaan Rusia di Nusantara, tetapi kami telah mendengar beberapa kali dari banyak delegasi bahwa mereka ingin melihat perusahaan Rusia melakukan sesuatu untuk ibu kota baru Anda,” katanya kepada wartawan dalam konferensi pers di kediamannya di Jakarta Selatan.
Sejumlah perwakilan pemerintah, lembaga keuangan, dan lima perusahaan teknologi Rusia sebelumnya sempat mengunjungi Kantor Otorita IKN di Menara Mandiri 2, Jakarta Selatan pada 28 November 2023.
Menurut keterangan tertulis IKN, sektor yang menjadi fokus dalam potensi kerja sama antara Indonesia dan Rusia dalam hal ini yaitu perwujudan konsep kota pintar atau smart city, misalnya teknologi transportasi dan tata kota. IKN juga mencatat perusahaan-perusahaan Rusia yang ikut dalam kunjungan yaitu Mosinzhproekt, BIMIX, Karbonit, Transmashholding, dan ANO.
Alexander Popov, ketua komisi kerja sama dengan Indonesia di bidang perdagangan dan industri, saat itu mengatakan bahwa Rusia sanggup memberikan masukan bagi IKN di bidang transportasi listrik, solusi kemacetan, dan juga penerapan teknologi limbah-menjadi-energi (WTE).
“Saya yakin kami memiliki kompetensi yang sangat baik,” kata Tolchenov. “Bisa sangat berguna untuk kota baru dan penting seperti ibu kota baru Indonesia, misalnya di bidang-bidang seperti transportasi umum, digitalisasi, pengelolaan kota, dan kota pintar.”
Ia menuturkan bahwa otoritas Moskow, ibu kota Rusia, telah melakukan banyak hal untuk mempermudah kehidupan sehari-hari warganya, dan akan mencapai lebih banyak hal lain seperti di bidang sistem angkutan cepat dan pemberantasan polusi. Indonesia dan Rusia, katanya, hanya perlu memahami titik temu kebutuhan di IKN sebelum memulai kerja sama apa pun.
“Kami hanya perlu membuat pemahaman yang lebih spesifik tentang kebutuhan Otorita IKN dan bidang apa yang mereka minati, dan kami akan siap untuk melakukan sesuatu,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini