Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Scott Morrison meyakinkan negaranya akan mempersilakan Novak Djokovic datang lagi ke Australia tahun depan untuk bertanding di Australia Open, walau berdasarkan aturan keimigrasian Djokovic secara otomatis dilarang masuk Negeri Kangguru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Djokovic adalah atlet tenis kelas dunia asal Serbia. Pada Minggu malam, 16 Januari 2022, dia meninggalkan Australia setelah pengadilan federal memutuskan untuk membatalkan visanya.
Dengan keputusan pengadilan federal itu, maka berakhir pula drama terkatung-katungnya Djokovic, yang tidak bisa masuk Australia gara-gara aturan Covid-19, di mana Djokovic diketahui tidak suntik vaksin virus corona.
Di bawah undang-undang imigrasi Australia, Djokovic tidak bisa diberikan visa untuk masuk negara itu selama tiga tahun berturut-turut, kecuali Kementerian Imigrasi Australia mau menerima alasan yang cukup kuat atau alasan kemanusiaan.
“Saya tidak akan mengkondisikan apapun atau mengatakan hal yang membuat Menteri (imigrasi) tidak mengambil keputusan yang seharusnya dia buat. Memang aturannya selama 3 tahun berturut-turut, namun ada kesempatan bagi seseorang untuk kembali pada kondisi yang benar dan itu akan menjadi pertimbangan,” kata Morrison.
Sebelumnya pengadilan federal yang beranggotakan tiga hakim, dengan suara bulat, menghempaskan harapan Djokovic yang ingin bertanding di Australia Open dan memenangkan rekor ke 21 Grand Slam. Putusan pengadilan itu, juga mengecewakan keluarga dan para pendukung Djokovic. Pertandingan Australia Open diselenggarakan pada Senin, 17 Januari 2022.
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.