PENERBANGAN malam dengan pesawat militer Boeing 707 telah membuka babak baru dalam hidup pengasingan Abulhassan Bani Sadr. Prancis menerima presiden Iran yan dimakzulkan itu dan memberi pengawalantentara Gcndarme di apartemennya di Bagneaux, selatan Paris. Dan Bani Sadr, yang sempat "berkuasa" I l/2 tahun sebagai presiden pertama Republik Islam Iran, mengulangi gaya perjuangannya yang lama, gaya tunggal. la memang pernah populer di Iran, tapi tanpa partai. Bani Sadr akhirnya terlepit antara para mulah dan golongan kiri. Ia pun terjungkir,Juni 1981. Sekarang, setelah bersimpang jalan dengan Masoud Rajavi, pemimpin Mujahiddin Kahlq, Bani Sadr dipencilkan dari Dewan Nasional Perlawanan. Kegiatan politiknya belum sama sekali terhenti, tapi tenaganya kini banyak tercurah untuk menulis buku. Bukunya ke-11 baru saja terbit. Menjalani hidup pribadi yang bersih di rumahnya yang sederhana, Bani Sadr, ekonomi lulusan Sorbonne itu adalah juga pemikir alot. Ia banyak menggarap masalah politik, agama, dan ekonomi. Kepada Nasir Tamara, koresponden TEMPO yang mewawancarainya Sabtu lalu, Bani Sadr mengaku hanya hidup dari sumbangan mahasiswa kenalan, dan simpatisan: Mengapa Anda putus hubungan dengan Dewan Nasional Perlawanan Iran yang dipimpin Rajavi? Masoud Rajavi dan saya sudah sepakat publik. Tampaknya, Rajavi melanggar janji. Ya, tak apalah. Tapi saya tetap akan menepati janji. Dalam prinsip Tohidi, mana mungkin saya memisahkan diri. Merekalah yang ingin supaya kami berpisah. Apakah Anda sedih karena putus hubungan? Sama sekali tidak. Malah saya senang karena kami bertambah pengalaman. Tapi apa pun yang terjadi saya tetap setia pada prinsip Dewan yakni kebebasan, kemerdekaan, dan sikap nonhegemoni. Apakah perpecahan tidak melemahkan kekuatan oposisi? Semestinya, hal itu merupakan hadiah besar bagi Khomeini dan dijadikan berita besar. Nyatanya tidak. Hanya satu koran,Kayhan yang memberitakannya di halaman dalam. Khomeini ternyata tidak dapat mendiskreditkan saya. Apa strategi politik Anda kini? Apakah Anda akan membentuk organisasi seperti Mujahiddin, misalnya? Pembentukan organisasi politik sebagai alat mencari kuasa adalah mitos politik usang tahun 1950-an. Waktu itu memang mode di Chili, Brazil, dan Argentina untuk membina organisasi politik di samping menyelenggarakan rapat-rapat raksasa. Mitos bahwa kiri harus berupa kekuatan organisasi avant-garde dan kanan kekuatan militer sudah punah. Kini zaman penggabungan rakyat secara langsung, tanpa melalui organisasi politik. Sekarang ini ada kekuatan yang hebat: opini publik tumbuh dan menunjukkan kekuatan mereka. Rakyat langsung menilai gagasan-gagasan apa yang benar. Muncullah demokrasi langsung (direct democracy). Tapi bukanlah tugas saya menyusun organisasi tugas saya mengawasi agar prinsip demokrasi dihormati. Apakah Anda keluar dari Dewan Nasional karena Rajavi bertemu dengan wakil PM Irak, Tarek Aziz? Anda tahu mereka menyusun program kerja sama pada bulan januari 1983? Saya kira tidak ada salahnya bertemu dengan seorang pemimpin Irak. Tapi saya tidak setuju dengan kesepakatan yang mereka capai. Saya juga tidak bisa menerima pendekatan dengan Irak. Bagaimana Anda memelihara kontak dengan rakyat Iran? Saya menggunakan metode Khomeini dulu. Tapi ini semua atas inisiatif rakyat Iran sendiri. Pidato-pidato saya direkam di kaset dan disebarluaskan di Iran. Koran saya Eilglobi Islami (Revolusi Islam) kini terus diterbitkan di luar negeri, tapi juga tersiar luas di Iran. Sensor sama sekali tidak ada artinya selama kita dapat menerangkan banyak hal mengenai kehidupan rakyat sehari-hari. Bila kita menjelaskan mengapa hidup begitu susah dan mahal, maka rakyat tentu akan membaca koran kita. Sebab, itu menyangkut nasib mereka. Koran dan kaset saya dibuat di luar negeri, tapi tersebar luas di Iran. Artinya, rakyat menyambut buah pikiran saya. Buat saya sendiri, kemerdekaan di Iran berarti mengubah segala sesuatunya dari dalam. Apakah Anda mau bekerja sama denan Pangeran Reza, Shahpour Bakhtiar, dan Ali Amini? Sama sekali tidak. Mereka itu tergantung sekali pada Amerika Serikat. Dan korup. Begitu juga partai komunis Tudeh, amat tergantung pada Uni Soviet. Apakah Anda ingin bekerja sama dengan orang-orang yang tidak bebas? Lagi pula, nama-nama itu sama sekali tidak punya arti dan pengikut di Iran. Apa faktor yang menyebabkan Anda dan organisasi oposisi terhalang untuk kembali dan merebut kekuasaan di Iran? Yang menghalangi kami ialah perang Iran - Irak, situasi ekonomi dan represi yang keras sekali. Sementara itu, kami melakukan beberapa hal: memisahkan rakyat dari Khomeini dan ini berhasil membuat rezim Khomeini sama sekali tidak legitimate (sah) baik di luar atau di Iran sendiri. Anda harus ingat kita tidak mungkin menggulingkan Khomeini bila kita tidak berhasil menggerogoti legitimasinya. Khomemi dan rezimnya anti lslam. Baru-baru ini saya menulis satu artikel dengan menunjukkan 7 kutipan dari Quran yang jelas membuktikan Khomeini melanggar hak-hak asasi manusia. Hak-hak yang diakui Islam, seperti hak untuk mcmpunyai perbedaan, hak memperoleh informasi, hak untuk berpartisipasi dalam urusan negara, semua diabaikan Khomeini. Pilihan terakhir, upaya menggantikan rezim Khomeini. Ini paling susah, tapi bukannya tidak mungkin. Lagi pula, kami mulai melihat hasil nyata. Ketika saya dikudeta di Iran, rakyat diam saja. Bagi mereka waktu itu-, kemerdekaan individu tidak ada artinya dalam sebuah revolusi. Tapi kini semua orang di Iran bicara tentang kemerdekaan pribadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini