Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Empat anak Amazon yang menjadi korban kecelakaan pesawat selamat setelah berada di dalam hutan selama 40 hari. Namun ibu mereka, Magdalena Mucutuy, tewas di dalam hutan Amazon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mucuty sempat hidup selama empat hari sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Dia yang terluka parah, meminta keempat anaknya untuk menyelamatkan diri dan meninggalkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Putri saya mengatakan kepada saya bahwa ibu mereka masih hidup selama empat hari," kata ayah anak-anak itu, Manuel Ranoque, kepada wartawan, menurut Guardian pada Minggu, 11 Juni 2023.
Tetapi sang ibu, Magdalena Mucutuy, tahu hari-harinya akan berakhir. Peluang anak-anaknya untuk bertahan hidup lebih besar jika mereka meninggalkan Mucutuy di lokasi kecelakaan pesawat, untuk mencari makanan, air dan pertolongan.
“Sebelum dia meninggal, dia berkata kepada mereka, 'Mungkin kamu harus pergi. Kalian akan melihat pria seperti apa ayahmu, dan dia akan menunjukkan cinta besar yang sama seperti yang telah aku tunjukkan padamu,” kata Ranoque.
Keempat anak yang masing-masing berusia 13, 9, 4 tahun dan 11 bulan, akhirnya pergi. Mereka berhasil bertahan hidup selama 40 hari di dalam hutan sebelum akhirnya ditemukah oleh petugas.
Mereka makan dari sekantong tepung singkong yang tersisa di bangkai pesawat, biji serta buah-buahan yang ditemukan di daerah tersebut. Kecelakaan pesawat terjadi pada 1 Mei 2023 di Kolombia yang menewaskan ibu dan dua orang dewasa lainnya.
Anak-anak itu ditemukan hari Jumat oleh anjing penyelamat militer dan anggota militer dan kelompok masyarakat adat setempat. Helikopter menjatuhkan kotak makanan saat mereka menjelajahi wilayah itu melalui udara dan penyelamat dengan anjing. Upaya pencarian yang melibatkan anjing pelacak itu membuat anak-anak takut sehingga bersembunyi.
"Mereka ketakutan di luar sana, dengan gonggongan anjing,” kata salah seorang keluarga korban, Fidenxio Valencia. “Mereka bersembunyi di antara pepohonan. Mereka berlari."
Tim penyelamat juga membunyikan rekaman melalui pengeras suara. Nenek anak-anak itu meminta mereka untuk tinggal di satu tempat sehingga dapat ditemukan. Tapi anak-anak itu ketakutan.
“Mereka mendengar pesan itu, dan mereka takut. Mereka bersembunyi di semak-semak agar tidak ditemukan,” kata Alicia Mendez, jurnalis El Tiempo, kepada Guardian.
Pesawat Cessna 206 yang ditumpangi anak-anak dan ibu mereka sebelum kecelakaan itu terbang dari Araracuara, di provinsi Amazonas, ke San José del Guaviare pada 1 Mei 2023. Namun pesawat mengalami kecelakaan karena kerusakan mesin.
Terdapat tiga korban tewas yaitu dua pilot dan ibu mereka, di lokasi kecelakaan. Anak-anak tersebut berhasil menyelamatkan diri dari reruntuhan dan mengembara ke hutan hujan untuk mencari bantuan.
Empat anak itu telah dievakuasi setelah menghabiskan sekitar 40 hari berjuang sendirian di hutan Amazon, Kolombia. Seperti dilansir Reuters, mereka tiba di ibu kota Bogota pada Sabtu pagi 10 Juni 2023 untuk menjalani perawatan medis.
Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan penyelamatan 4 saudara kandung itu adalah "kegembiraan bagi seluruh negara". Mereka terdiri atas tiga anak perempuan dan satu anak laki-laki.
NEW YORK POST | REUTERS
Pilihan Editor: Emmanuel Macron Ingatkan Iran Jangan Kirim Drone ke Rusia