Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seekor tuna sirip biru dijual seharga 20,8 juta yen (Rp 2,8 miliar) dalam lelang pertama tahun baru di pasar ikan Toyosu Tokyo, Jepang, pada Selasa ketika dibuka kembali setelah liburan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selisih harga ini turun tajam dibanding lelang seekor tuna dengan 193 juta yen (Rp 26 miliar) pada lelang Toyosu pertama tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu penawar utama, Kiyomura Corp, mengatakan mereka sengaja menahan diri untuk tidak menawar tinggi tahun ini, karena takut mendorong sejumlah besar pelanggan untuk berduyun-duyun ke restoran. Menurut Kyomura, tawaran tinggi untuk tuna berkualitas tinggi biasanya menarik perhatian media.
Pemerintah Jepang mengatakan makan dan minum adalah salah satu penyebab utama infeksi virus corona.
Harga jual dalam lelang tuna pertama berfluktuasi secara luas dari tahun ke tahun di Jepang, dengan rekor pembayaran 333,6 juta yen (Rp 45 miliar) pada 2019.
"Penyebaran virus corona baru pada akhirnya akan dapat diatasi ketika vaksin dan pengobatan digunakan secara luas," kata Koh Ehara, presiden perusahaan grosir Tohto Suisan, dikutip dari Reuters, 7 Januari 2021.
"Hingga hari itu tiba, kami, sebagai satu tim dari semua yang ada di pasar ini, bertekad untuk terus menjaga kestabilan pasokan makanan segar tanpa gangguan."
Pemerintah Jepang mengatakan pada Senin bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat di dan sekitar Tokyo ketika kasus virus corona meningkat.
Kasus baru di Tokyo melonjak menjadi 1.278 kasus pada hari Selasa, total harian tertinggi kedua sejak pandemi dimulai, kata pemerintah Tokyo, dengan kasus serius Covid-19 pada level tertinggi baru di angka 111.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-new-year-japan-tuna-auction-idUSKBN29A0TO