Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Sekjen PBB: Perang Dagang Sangat Negatif, Tak Ada Pemenang

Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut perang tarif yang diterapkan Trump berdampak buruk bagi dunia

9 April 2025 | 13.00 WIB

Presiden Prabowo Subianto (kiri) berbincang denganPresiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (kedua dari kiri), bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Antnio Guterres dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, 18 November 2024. BPMI Setpres
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berbincang denganPresiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (kedua dari kiri), bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Antnio Guterres dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, 18 November 2024. BPMI Setpres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB (Sekjen PBB) Antonio Guterres pada Selasa menilai bahwa perang dagang akibat kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap negara-negara lain berdampak buruk bagi dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Guterres seperti dilansir Antara, situasi semacam itu tidak akan memunculkan pemenang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Perang dagang sangat negatif. Tidak ada pemenang, semua orang cenderung kalah," kata Guterres kepada awak media ketika ditanya soal tarif terbaru yang diberlakukan pemerintahan Trump.

Sebelumnya melalui juru bicara PBB Stephane Dujarric seperti dilansir TBS News, Guterres menyatakan keprihatinannya terhadap negara-negara paling rentan di dunia.

Ia menyatakan bahwa mereka adalah "yang paling tidak siap menghadapi situasi saat ini." Dujarric juga mencatat bahwa konflik perdagangan global akan "berdampak negatif" terhadap kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs).

Dalam pernyataan terpisah yang dirilis Jumat, Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) menyuarakan keprihatinan ini.

Mereka memperingatkan bahwa tarif yang diberlakukan AS akan merugikan ekonomi yang rentan. Mereka menekankan bahwa "sistem perdagangan global memasuki fase kritis -- mengancam pertumbuhan, investasi, dan kemajuan pembangunan, terutama bagi ekonomi yang paling rentan," karena negara-negara besar terus maju dengan langkah-langkah perdagangan baru yang menyeluruh.

Pekan lalu Trump menandatangani perintah eksekutif yang menerapkan tarif timbal balik kepada mitra dagang AS. Di antaranya Cina (34 persen), Jepang (24 persen), dan Korea Selatan (25 persen).

Trump juga meneken perintah eksekutif yang menerapkan tarif 25 persen terhadap produk impor mobil, truk ringan serta suku cadang buatan asing, menyebutkan bahwa langkah tersebut diperlukan untuk melindungi "keamanan nasional".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus