Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah tuntutan untuk mundur makin menguat, Presiden Bank Dunia Paul Dundes Wolfowitz mulai bergerilya mempertahankan jabatannya. Jumat dua pekan lalu ia mengirim surat kepada Grup Adhoc, badan khusus yang menyelidiki pelanggaran yang ia lakukan.
Lelaki 64 tahun ini menyatakan keputusan memindahkan kekasihnya, Shaha Ali Riza, ke Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sekaligus menaikkan gajinya sudah tepat dan sesuai dengan saran Komite Etik. “Kasus Riza juga unik dan belum ada preseden atau prosedur hukum yang mengaturnya,” demikian tulis Wolfowitz.
Wolfowitz menilai, Shaha, 53 tahun, berhak mendapatkan kompensasi lantaran ia tidak bisa melanjutkan kariernya di Bank Dunia. Ia menyalahkan penasihat umum yang tidak bisa memberikan saran bagi Komite Etik maupun pihak manajemen. Ia juga menyatakan berhak berbicara di depan publik untuk membela kredibilitasnya.
Namun, usahanya gagal. Grup Adhoc yang dibentuk Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia pada 6 April itu menganggap Wolfowitz telah melanggar aturan. Komite beranggotakan tujuh anggota dewan direktur yang diketuai Herman Wijffels ini menuding Wolfowitz berupaya menutupi promosi dan kenaikan gaji kekasihnya itu.
Walau begitu, ia tak menyerah. Sehari setelah Bank Dunia melansir laporan Grup Adhoc tertanggal 13 Mei setebal 52 halaman itu, Selasa pekan lalu, Wolfowitz mengadakan pertemuan tertutup dengan 24 anggota dewan direktur eksekutif.
Mantan Wakil Menteri Pertahanan Amerika ini berjanji akan mengubah gaya kepemimpinannya bila tetap dipertahankan. “Jika Anda ingin membahas soal kepemimpinan, gaya manajemen, dan kebijakan saya, mari kita lakukan, tapi biarkan kasus ini berlalu,” kata Wolfowitz.
Ia pun meminta kepada dewan direktur agar tidak dipecat. “Saya memohon dengan sangat kepada masing-masing Anda agar adil dalam membuat keputusan. Keputusan Anda nantinya tidak hanya mempengaruhi kehidupan saya, tapi mempengaruhi pula pandangan Amerika dan dunia terhadap lembaga ini,” katanya.
Pembelaan juga dilakukan Presiden George Walker Bush yang menyatakan masih mempercayai kemampuan Wolfowitz. Alhasil, sejumlah anggota dewan direktur yang tadinya bersemangat akan memberhentikan Wolfowtiz pun bimbang, termasuk Thomas Scholar dari Inggris.
Esoknya, Wolfowitz berunding dengan sejumlah pejabat bank yang disokong anggota dewan direktur yang melunak. Tujuannya agar dewan direktur menyatakan Wolfowitz berniat baik dan bahwa kesalahan dilakukan semua pihak.
Di hari yang sama, dewan direktur kembali menggelar rapat. “Sulit bagi dewan mengubah tuduhan, tapi mereka harus melakukannya untuk menyelesaikan masalah ini,” kata seorang pejabat Bank Dunia yang menolak disebutkan namanya.
Sebelum siang, rapat dihentikan atas permintaan Eli Whitney Debevoise II dari Amerika. Perundingan dilanjutkan kembali pukul setengah tiga dini hari. Setelah tiga jam, para anggota keluar tanpa kesepakatan.
Akhirnya, Kamis malam pekan lalu (Jumat pagi waktu Indonesia), Wolfowitz bersedia mundur dari jabatannya setelah dewan direktur menerima klaimnya. “Ia telah meyakinkan kami bahwa ia telah berbuat secara etis dan berniat baik dengan apa yang ia percaya terbaik bagi lembaga dan kami menerima itu,” kata dewan dalam pernyataan tertulisnya. “Kami juga menerima pihak-pihak lain yang terlibat juga bertindak etis dan berniat baik.”
Pengunduran diri itu baru berlaku per 30 Juni yang merupakan akhir tahun anggaran. Wolfowitz sangat gembira atas keputusan itu. “Sekarang penting mencari cara untuk maju,” katanya. Masalahnya, apakah ia akan dapat pesangon satu tahun gaji sesuai dengan kontrak. Selama ini ia memperoleh gaji tahunan US$ 302.470 atau sekitar Rp 2,7 miliar dan pengeluaran setahun yang ditanggung Bank Dunia sebanyak US$ 141.290 atau sekitar Rp 1,2 miliar.
Mundurnya Wolfowitz memang sudah ditunggu banyak pihak. “Ia akan melakukan yang terbaik bagi Bank Dunia jika berhenti,” kata Menteri Pembangunan Jerman Heidemarie Wieczorek-Zeul. Sejumlah nama calon penggantinya sudah muncul, antara lain Paul A. Volcker, mantan gubernur bank sentral Amerika, Tony Blair, dan Stanley Fischer, gubernur bank sentral Israel.
Faisal Assegaf (BBC, New York Times, Washington Post)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo