Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sergei Shoigu Tuding Amerika Melakukan Simulasi Serangan Nuklir ke Rusia

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pesawat pengebom strategis AS melakukan simulasi serangan nuklir dari dua arah di dekat perbatasan Rusia.

24 November 2021 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Presiden Suriah Bashar al Assad menghadiri pertemuan di Damaskus, Suriah 7 Januari 2020. Dukungan Rusia dan Iran telah membantu Assad memenangkan kembali hampir semua wilayah yang hilang dari pemberontak yang mencoba menggulingkannya selama perang saudara yang dimulai hampir sembilan tahun yang lalu. [Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Rusia pada Selasa menuduh pesawat pengebom Amerika Serikat melakukan latihan simulasi serangan nuklir di Rusia dari dua arah yang berbeda awal bulan ini. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan pesawat itu melakukan latihan dalam jarak 20 km dari perbatasan Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tuduhan itu muncul pada saat ketegangan memanas antara Rusia dan AS atas Ukraina, dengan para pejabat AS menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan serangan Rusia terhadap tetangga selatannya. Tuduhan ini dibantah oleh Kremlin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rusia membalas dengan menuduh Amerika Serikat, NATO dan Ukraina berperilaku provokatif dan tidak bertanggung jawab, mengutip pada pasokan senjata AS ke Ukraina, penggunaan pesawat tak berawak Turki oleh Ukraina terhadap separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur, dan latihan militer NATO di dekat perbatasannya.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Rusia telah mencatat peningkatan yang signifikan dalam aktivitas pesawat pengebom strategis AS, yang katanya telah melakukan 30 penerbangan dekat dengan Rusia bulan ini. Frekuensi penerbangan itu, kata Shoigu, 2,5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sergei Shoigu secara khusus mengeluhkan apa yang dia katakan sebagai simulasi serangan nuklir AS terhadap Rusia awal bulan ini.

"Menteri pertahanan menggarisbawahi bahwa selama latihan militer AS 'Global Thunder', 10 pengebom strategis Amerika berlatih meluncurkan senjata nuklir melawan Rusia dari arah barat dan timur," kata Shoigu seperti dikutip dalam pernyataan kementerian pertahanan, Reuters melaporkan, 24 November 2021.

"Kedekatan minimum dengan perbatasan negara bagian kami adalah 20 km," katanya.

Shoigu mengatakan bahwa unit pertahanan udara Rusia telah melihat dan melacak pengebom strategis AS dan mengambil tindakan untuk menghindari insiden, tanpa merinci tindakan apa yang diambil.

Pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Magetan bersama pesawat pembom B-52 dari 2nd Bomb Wing dari Barksdale Air Force Base, Louisiana, saat melaksanakan latihan bersama “Bomber Exercise” di atas Laut Sulawesi, 1 September 2021. Latihan ini merupakan penerbangan integrasi pertama dalam sejarah yang melibatkan pesawat pembom USAF dan pesawat TNI AU. [Instagram]

Global Thunder, yang tahun ini menempatkan pengebom B-52 berkemampuan nuklir milik AS, adalah latihan nuklir dan komando tahunan Komando Strategis AS yang dirancang untuk menguji dan menunjukkan kesiapan kemampuan nuklir AS.

Presiden Vladimir Putin pekan lalu, mengeluhkan pengebom strategis Barat yang membawa "senjata yang sangat serius" berada di dekat Rusia. Dia mengatakan Barat menganggap enteng peringatan Rusia, yang memperingatkan agar mereka tidak melewati "garis merah".

Shoigu membuat komentar dalam konferensi video dengan Menteri Pertahanan Cina Wei Fenghe. Dia mengatakan bahwa penerbangan pengebom AS yang dekat dengan perbatasan timur Rusia juga merupakan ancaman bagi Cina.

"Dengan latar belakang ini, koordinasi Rusia-Cina menjadi faktor penstabil dalam urusan dunia," kata Shoigu.

Rusia dan Cina sepakat pada pertemuan itu untuk meningkatkan kerja sama antara angkatan bersenjata mereka dalam hal latihan militer strategis dan patroli bersama, kata kementerian pertahanan Rusia.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus