Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Setelah Thailand, Salam Tiga Jari Hunger Games Muncul di Kudeta Myanmar

Gerakan anti pemerintah di Thailand dan perlawanan terhadap kudeta Myanmar memiliki satu kesamaan yang kentara: salam tiga jari Hunger Games.

4 Februari 2021 | 13.47 WIB

Tenaga kesehatan memberikan salam tiga jari dan mengenakan pita merah sebagai bentuk protes terkait kudeta militer, di Rumah Sakit Umum Yangon, Myanmar, 3 Februari 2021. Aktivis Myanmar mengumumkan kampanye mereka di grup Facebook yang diberi nama "Gerakan Pembangkangan Sipil". REUTERS/Stringer
Perbesar
Tenaga kesehatan memberikan salam tiga jari dan mengenakan pita merah sebagai bentuk protes terkait kudeta militer, di Rumah Sakit Umum Yangon, Myanmar, 3 Februari 2021. Aktivis Myanmar mengumumkan kampanye mereka di grup Facebook yang diberi nama "Gerakan Pembangkangan Sipil". REUTERS/Stringer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan anti pemerintah di Thailand dan perlawanan terhadap kudeta Myanmar memiliki satu kesamaan yang kentara. Keduanya sama-sama menggunakan salam tiga jari untuk mensimbolkan bentuk perlawanan mereka. Salam tiga jari itu bukan ciptaan original Thailand maupun Myanmar, melainkan diambil dari sebuah novel serta film.

Novel serta film yang dimaksud adalah Hunger Games karya Suzanne Collins. Suzanne Collins awalnya membuat salam tiga jari tersebut untuk mensimbolkan tiga ekspresi: terima kasih, bangga, dan sampai jumpa. Belakangan, seiring berjalannya cerita, salam itu jadi simbol perlawanan tokoh utamanya, Katniss Everdeen, terhadap pemerintahan otoriter.

Semangat itu diadopsi Thailand sejak 2014. Di Thailand, salam tiga jari melambangkan tiga tuntutan. Ketiganya adalah reformasi parlemen, reformasi konstitusi, dan pengakhiran intimidasi terhadap rakyat. Di Myanmar, maknanya tidak jauh berbeda.

Petugas kesehatan menunjukkan salam Tiga Jari untuk foto di Yangon, Myanmar, 3 Februari 2021. Salam ini menjadi simbol dukungan bagi Aung San Suu Kyi, pemimpin sipil Myanmar yang digulingkan sekaligus menentang para pemimpin kudeta militer. HNIN YI WIN/HO REUTERS

Salam tiga jari pertama kali muncul di Myanmar ketika Gerakan Pemberontakan Sipil terbentuk pada Rabu kemarin, 3 Februari 2021. Para dokter dan staff medis, yang mogok kerja dan ogah melayani pemerintahan militer, mengacungkan salam tiga jari Hunger Games sembari mengenakan masker dan baju bedah berwarna biru.

Salam tiga jari digunakan mereka untuk menyimbolkan penolakan terhadap pemerintahan militer serta tuntutan untuk dibebaskannya Penasehat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint. Sebagaimana diberitakan, keduanya, beserta beberapa pejabat partai pemerintah, ditahan Jenderal Min Aung Hlaing sejak Senin kemarin.

Dikutip dari Reuters, terinspirasinya Myanmar untuk menggunakan simbol yang sama dengan Thailand sedikit banyak karena kedekatan keduanya. Keduanya berbagai perbatasan yang sama. Pekerja migran Myanmar, di sisi lain, juga banyak yang bekerja di Thailand. Alhasil, tak mengherankan jika salam tiga jari menyebar dengan cepat, apalagi sudah dipakai sejak 2014.

Pemberontakan yang dilakukan warga Myanmar belum membuahkan hasil sejauh ini. Per tulisan ini dibuat, pemerintah Myanmar membalasnya dengan mematikan akses ke media sosial, terutama Facebook. Facebook, di Myanmar, sering dianggap sebagai sinonim dari internet.

Pemerintah Myanmar, yang telah diambil alih militer, menyebut Facebook telah digunakan untuk menyebarkan berita bohong serta misinformasi. Hal itu, kata mereka, berpotensi mengganggu stabilitas dan keamanan Myanmar. Bagi sejumlah warga Myanmar, pemblokiran itu malah memperkuat citra kudeta Myanmar.

Baca juga: Myanmar Blokir Media Sosial, Rakyat Andalkan VPN dan Signal

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics-salute/first-thailand-now-myanmar-asia-protesters-borrow-from-hunger-games-idUSKBN2A32JE?feedType=mktg&feedName=worldNews&WT.mc_id=Partner-Google

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Catatan redaksi: Berita ini mengalami perbaikan untuk nama gerakan yang dibentuk masyarakat Myanmar. Seharusnya Gerakan Pemberontakan Sipil. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus