Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Si doi menang

Takako doi, 61, pemimpin partai sosialis jepang (jsp) makin populer di kalangan masyarakat. tema pidatonya tentang keluhan bekas geisha pm uno an pajak. ia mengenal politik sejak remaja.

29 Juli 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TATKALA Takako Doi menjadi Partai Sosialis menjadi pemimpin Partai Sosialis Jepang (PSJ) di tahun 1986, tak seorang pun menyangka ia bakal mengancam kedudukan partai kuat Demokratik Liberal rapi pekan ini hal tak terduga itu terjadi. Nama Doi makin populer di kalangan rakyat banyak berkat kebolehannya berpidato dengan tema-tema cukup mengena di hati para ibu: keluhan para bekas geisa simpanan PM Uno, atau pajak konsumsi 3% yang memberatkan para ibu rumah tangga. "Di Jepany, apirasi dan kemampuan kaum wanita tidak berkembang karena ditekan. Padahal, kekesalan dan rasa tak puas kami berada di balik angan-angan setiap pria." ujarnya Setelah lulus dari fakultas Hukum Universitas Doshisha di Kyoto, ia menjadi dosen hukum tata negara. Kegiatannya melestarikan hukum yang berlaku di daerah Hyogo membawa Doi ke panggung politik. Pada 1969 ia terpilih sebagai wakil PSJ di majelis rendah dari menjadi ketua komite luar negeri yang membawanya sempat berkunjung ke AS Korea Utara. dan Uni Soviet. Putri kedua dari lima bersaudara ini dilahirkan di sebuah keluarga dokter kaya di Hyogo. 1928. Kehidupan politik sudah dikenalnya sejak remaja. Ia terkesan oleh kuliah seorang profesor politiknya: "Agar politik tak sampai menimbulkan suatu peperangan, kita harus memikirkan langkah-langkah politis yang menghapuskan persenjataan." Doi juga terkesan dengan film AS berjudul Masa Muda Lincoln, tentang pengacara muda yang memperjuangkan hak-hak kulit hitam. "Aku malu keluar dari bioskop, karena mataku bersimbah air mata," kenangnya. Entah karena kesibukannya, dalam usia 61 tahun ini Doi masih sendiri. Karena itu ,lawannya menilai ia tak cocok menjadi pemimpin. Tapi rakyat Jepang punya pilihan sendiri, tentunya.Sachiko Sabmaki (Tokyo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum