Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sinovac Komitmen Prioritaskan Bio Farma Suplai Bulk Vaksin Covid-19

Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk suplai bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021

20 Agustus 2020 | 21.21 WIB

(ki-ka): Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, dan R&D Director Sinovac Gao Qiang dalam penandatanganan nota kesepahaman terkait kerja sama vaksin di Sanya, Cina, Kamis, 20 Agustus 2020. Foto: istimewa
Perbesar
(ki-ka): Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, dan R&D Director Sinovac Gao Qiang dalam penandatanganan nota kesepahaman terkait kerja sama vaksin di Sanya, Cina, Kamis, 20 Agustus 2020. Foto: istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bio Farma dan perusahaan farmasi Cina, Sinovac menandatangani perjanjian Preliminary Agreement of Purchase dan Supply of Bulk Product of Covid 19 Vaccine tentang komitmen ketersediaan suplai bulk vaksin hingga 40 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penandatanganan itu disaksikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L Marsudi dan Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir di Sanya, Cina, 20 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Keduanya juga menandatangani dokumen kedua yakni Memorandum of Understanding atau MoU untuk komitmen kapasitas Bulk Vaccine 2021. Dalam hal ini, Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk suplai bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021.

"Ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Biofarma dan Sinovac," kata Menlu Retno didampingi Menteri Erick Thohir dalam pernyataan pers secara virtual kepada para wartawan di Jakarta Kamis malam, 20 Agustus 2020.

Menteri Erick menjelaskan, kerja sama Sinovac dengan Bio Farma bersifat win-win. "Bio Farma bukan tukang jahit, tapi transfer of knowledge dan transfer of technology," ujarnya.

Menurut Menlu Retno, dalam kunjungan mereka berdua ke Cina bertemu mitra kerjanya Menteri Luar Negeri Wang Yi, keduanya juga melakukan pertemuan dengan dua industri farmasi Cina lainnya yakni Sinopharm dan CanSino serta China Railway.

Untuk kedua farmasi ini, Menlu Retno menjelaskan, sifatnya masih penjajakan kerja sama vaksin.

Secara simultan, kata Menlu Retno, pengembangan vaksin mandiri yaitu vaksin merah putih juga terus dikembangkan untuk tujuan jangka panjang kemandirian vaksin nasional.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus