Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BERLIN - Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer kemarin mengancam mundur jika Kanselir Angela Merkel mempertahankan kebijakan imigrasi yang terbuka bagi pengungsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir Deutsche Welle kemarin, Seehofer mengatakan kepada wartawan dia akan memberi waktu kepada Merkel hingga Senin petang waktu setempat untuk memenuhi tuntutan partainya. Jika tidak, ia akan menarik dukungan dari koalisi pemerintahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seehofer dan partainya, CSU, menuntut agar pengungsi yang sudah terdaftar di negara Uni Eropa lain dan ingin masuk ke Jerman ditolak di perbatasan. Tuntutan itu ditolak Merkel dengan alasan Jerman tidak bisa menentukan kebijakan sendiri tanpa kesepakatan dengan negara-negara Uni Eropa lain.
Pekan lalu, para pemimpin pemerintahan Uni Eropa-atas desakan Angela Merkel-akhirnya menyepakati pengawasan gerakan pengungsi di Uni Eropa. Namun CSU kemarin menyatakan langkah itu tidak cukup.
Masih belum jelas bagaimana kelanjutan pemerintahan Merkel, jika CSU meninggalkan koalisi. Opsi lain adalah CDU dan CSU tetap mempertahankan koalisi, tanpa Seehofer.
Para pengamat politik menilai, langkah Seehofer dimaksudkan untuk menyelamatkan partai CSU dalam pemilu Negara Bagian Bayern pada Oktober tahun ini.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat menanggapi kemelut di Jerman. "Publik Jerman sekarang berbalik melawan pemimpin mereka dan politik imigrasi mengguncang koalisi pemerintahan di Berlin," demikian cuitannya.
Krisis pemerintahan Jerman sudah terjadi selama dua pekan antara kedua partai yang berkoalisi, CDU dan CSU. Mereka bertolak belakang ihwal kebijakan imigrasi.
Merkel dari CDU berkeras ingin mencapai solusi melalui kesepakatan negara-negara Uni Eropa, sementara Seehofer (CSU) menuntut agar Jerman menerapkan kebijakan mengawasi pengungsi di perbatasan Jerman. DEUTCHE WELLE | AL JAZEERA | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo