Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kyiv -Dua negara Barat seperti Polandia dan Belanda bersikeras akan mengirimkan Tank Leopard 2 kepada Ukraina. Disisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengharapkan tank modern tersebut segera dikirimkan ke negaranya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, bagaimanakah spesifikasi dari mesin perang jenis main battle bikinan Jerman tersebut?
Sosok Tank Leopard 2
Melansir dari Aljazeera edisi terbaru, tank Leopard pertama kali diproduksi pada akhir 1970-an untuk menggantikan M48 Patton Amerika dan segera menjadi terkenal karena daya tembak, mobilitas, dan lapis baja yang kokoh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca : Babak Baru Perang Rusia Ukraina, Begini Polandia dan Belanda Berupaya Sumbangkan Tank Leopard 2
Menurut surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung, Leopard 2 adalah "semacam Golf (Volkswagen) dari industri tank Jerman: serba bisa dengan pengakuan dunia".
Sekitar 3.500 dari tank tempur seberat 60 ton, yang dikembangkan oleh produsen senjata Jerman Krauss-Maffei Wegmann (KMW), telah diproduksi.
Leopard 2 dipersenjatai dengan meriam smoothbore 120mm dan dapat bergerak dengan kecepatan hingga 70 kilometer atau 44 mil per jam dengan jangkauan 500 km (310 mil). Menurut pabriknya, Tank Leopard 2 juga memberikan perlindungan menyeluruh untuk pasukan dari ancaman seperti ranjau, tembakan anti-tank, dan alat peledak improvisasi.
Empat model terakhir yang diproduksi masih sering digunakan hingga kini, yakni model 2A4 hingga 2A7.
Secara keseluruhan, Tank Leopard 2 ini memiliki berat 62 Ton, tinggi 3 meter, lebar 3.7 meter, serta panjang 7.7 meter. Selain itu, Tank ini dapat memuat hingga dua orang di dalamnya.
Untuk persenjataan, selain dilengkapi dengan meriam smoothbore 120mm, Leopard 2 juga memiliki senapan mesin coaxial 7.62 mm, serta senapan mesin andalan anti pesawat 7.62 mm.
Apa Pengaruh Tank Leopard?
Dengan pasokan sekitar 100 tank Leopard 2 ke Ukraina, bakal dapat membuat perbedaan “signifikan” dalam profil Perang Rusia Ukraina. Prediksi ini menurut International Institute for Strategic Studies yang berbasis di Inggris.
“Tentara dapat menerobos garis musuh dan mengakhiri periode panjang perang parit” terang CEO Rheinmetall Armin Papperger kepada surat kabar Bild Jerman. “Dengan barisan tank Leopard 2, pasukan dapat maju hingga puluhan kilometer sekaligus.”
Tetapi pasukan Ukraina perlu dilatih terlebih dulu...
Tetapi pasukan Ukraina perlu dilatih dengan cepat untuk menggunakan peralatan tersebut, yang operasinya jauh lebih rumit daripada tank-tank era Soviet yang dimiliki Ukraina yang kebanyakan sudah rontok.
Militer Ukraina juga akan berusaha untuk mempercepat perangkat keras baru lainnya yang akan tiba di Ukraina, termasuk tank ringan AMX-10 RC Prancis yang dijanjikan baru-baru ini. Juga kendaraan infanteri Jerman Marder, dan kendaraan tempur Bradley dari Amerika Serikat.
Masih Terhalang Jerman
Kendati mendapat dukungan dari sejumlah negara Barat, Ukraina tampaknya belum bisa segera mendapatkan Leopard 2 yang mereka dambakan tersebut.
Dilansir dari Aljazeera, Jerman enggan memberikan tank canggih tersebut ke Ukraina karena posisi anti-militerisme yang diadopsi setelah Perang Dunia II. Namun, tekanan telah meningkat pada Berlin dan berada dalam posisi yang sulit.
Polandia telah menyatakan kesediaan untuk mengirim 14 tank Leopard ke Ukraina sebagai bagian dari koalisi internasional. Finlandia mengatakan tidak menentang pengiriman.
Tetapi keuda negara tidak dapat mengirim tank tanpa persetujuan Jerman karena dipasok di bawah lisensi Jerman.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki telah menyarankan militer Polandia dapat mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina meski tanpa restu Jerman.
Tentara Spanyol mengendarai tank Leopard 2 dalam fase terakhir latihan militer Silver Arrow 2022, di tempat pelatihan militer Adazi, Latvia, 29 September 2022. REUTERS/Ints Kalnins
Belum jelas seberapa cepat tank akan tiba. Produsen senjata Jerman, Rheinmetall, yang memproduksi meriam dan elektronik Leopard dan memiliki lusinan model lama, mengatakan tidak akan dapat mengirimkan tank apa pun hingga tahun 2024 karena kebutuhan untuk memperbarui dan memperbaikinya.
Beberapa analis mengatakan dengan memasok Leopard 2 bakal semakin meningkatkan konflik dengan Rusia, jika ditafsirkan sebagai keterlibatan langsung negara-negara NATO dalam perang Rusia Ukraina.
Rusia telah memperingatkan eskalasi yang “sangat berbahaya” jika NATO mengerahkan senjata berteknologi tinggi. Pengenalan senjata semacam itu, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov akan membawa perang ke "tingkat yang sama sekali baru, yang, tentu saja, tidak akan menjadi pertanda baik dari sudut pandang keamanan global dan pan-Eropa."
Anatoly Antonov, duta besar Moskow untuk AS, mengatakan Rusia akan membalas jika Ukraina menggunakan senjata yang dipasok Barat atau NATO untuk membidik Rusia atau Semenanjung Krimea.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, sekarang seorang pejabat keamanan senior, memperingatkan dukungan berkelanjutan Barat untuk Ukraina dapat menyebabkan Perang Nuklir. Termasuk pasokan barisan tank Leopard 2?
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Rusia Ancam Hancurkan Semua Tank Kiriman Inggris ke Ukraina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu