Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Spion dari istana

Anthony blunt, penasehat ratu dalam bidang koleksi kesenian, orang ke-4 yang terlibat dalam jaringan spion soviet. ketika blunt diperiksa, ia mengakuinya & dibebaskan dari tuntutan & diberi hak kekebalan.(ln)

8 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAHUN 1951, dua diplomat Inggris - Guy Burgess dan Donald Maclean - menyeberang ke Moskow setelah dipanggil pulang dari posnya di Washington. Duabelas tahun kemudian H.A.R. ("Kim") Philby, seorang diplomat Inggris yang menjadi wartawan, menyusul ke Moskow. Ketiganya terlibat dalam jaringan spion Soviet. Tapi adakah orang ke-4? Suatu buku baru, The Climate of Treason, yang terbit awal November secara samar mengungkapkan bahwa orang ke-4 itu masih ada. Buku ini yang ditulis Andrew Boyle, bekas redaktur BBC, menggemparkan hingga para anggota oposisi (Buruh) di parlemen bertanya pada pemerintah. PM Margaret Thatcher menjawab secara tertulis bahwa memang benar ada orang ke-4: Sir Anthony Blunt, ahli sejarah kesenian dan bekas penasihat Ratu. Sebelum keterangan Thatcher itu dibacakan di parlemen, Blunt rupanya sudah menghilang. Sir Robert Armstrong, sekretaris kabinet, ternyata memberi info pada Blunt lewat pengacaranya. Hal ini makin menggemparkan parlemen lagi karena Sir Robert sebagai pejabat tinggi yang berpengaruh dianggap tidak sepantasnya berbuat begitu. Tapi itu suatu "kesopanan biasa" saja, demikian Sir Robert melayani berbagai kritik terhadap dirinya. Blunt memang bukan orang sembarangan. Tahun 1956, Ratu menganugerahinya gelar bangsawan Sir. Selama 33 tahun sampai pensiun tahun lalu dia menjadi kurator dan penasihat keluarga istana untuk urusan koleksi kesenian. Banyak temannya dalam lingkungan Establisment, golongan berpengaruh. Baik Burgess, Maclean maupun Philby adalah teman Blunt dalam suatu kelompok diskusi yang mereka namakan Apostles di Trinity College, Cambridge, pada tahun '30an. Semasa di Cambridge, Blunt tergolong mahasiswa yang cemerlang. Dia tinggal bersama dalam satu flat dengan Burgess. Sejak di situlah dia mulai bersimpati dengan Partai Komunis. Bahkan ketika dia menjadi wakil mahasiswa dalam staf universitas (don), Blunt terkenal dengan pandangannya yang Marxis. Begitupun anak pendeta ini berhasil juga diterima di Dinas Keamanan setelah melalui suatu pemeriksaan pada tahun 1940. "Tak ada alasan untuk menyangsikan loyalitasnya kepada negara, baik pada tahun 1940 maupun selama dia bekerja dengan Dinas Keamanan," kata PM Thatcher pada parlemen. Namun suatu kecurigaan terhadap aktivitas Blunt muncul ketika Burgess dan Maclean melarikan diri ke Uni Soviet pada tahun 1951. Konon keduanya lolos dari rencana penangkapan setelah mendapat info dari Blunt. Menurut Thatcher, selama 11 kali pemeriksaan setelah peristiwa itu, Plunt tetap membantah dan tak ada bukti dia terlibat dalam jaringan spion itu. Ketika itu tak ada tuduhan yang bisa diajukan kepadanya. Tapi ketika Philby menyeberang ke Soviet tahun 1963, Blunt sekali lagi diperiksa. Kali ini Blunt mengaku bahwa -- bersama Burgess, Maclean dan Philby -- dia menjadi agen intelijen Soviet sejak masih sama-sama di Cambridge pada tahun '30an. Bahkan selama menjadi anggota Dinas Keamanan waktu Perang Dunia II Blunt juga secara teratur memberikan informasi pada Soviet. Hak Kekebalan Menurut pengakuannya, dia membantu Burgess dan Maclean melarikan diri dengan cara mengontak intelijen Soviet. Justru karena pengakuannya ini, Blunt dibebaskan dari tuntutan dan diberi hak kekebalan. Sedang Jaksa Agung Inggris -- April 1964 -- sudah memerintahkan pembebasannya dari tuntutan bila dia mengaku. Dengan adanya keputusan Jaksa Agung itu, yang kemudian diberitahukan kepada sekretaris pribadi Ratu, Blunt tidak diminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai penasihat Ratu dalam bidang koleksi kesenian. Dari flatnya di Edgware Road, London -- sehari sebelum keterlibatannya diungkapkan Thatcher di parlemen - Blunt menyembunyikan dirinya. Menurut penjaga di flat itu, dia pergi berlibur ke Italia. Namun seminggu kemudian Blunt muncul. Suatu jumpa pers terbatas dan wawancara televisi dengan Blunt diadakan dua pekan lalu di kantor Times di London. Selama wawancara itu Blunt tetap tidak mau menjawab pertanyaan yang menyangkut siapa-siapa lagi yang terlibat dalam skandal spionase ini. Tapi Blunt masih belum ditahan karena dia memiliki kekebalan yang diterimanya sejak 1964. Belum jelas apakah dia agen ganda. Dan sekarang pers Inggris menyebutnya tanpa gelar Sir. Itu saja baru hukuman untuknya. Kasus Blunt ini, jika dibongkar lebih jauh, mungkin akan menyeret nama-nama tenar lain yang pernah menjadi agen dinas rahasia asing. Baik PM Thatcher maupun tokoh oposisi di parlemen, bekas PM James Callaghan, telah sepakat "tidak perlu ada pemeriksaan lebih jauh ke dalam komplotan Blunt itu."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus