Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JARANG-JARANG Barack Obama menghabiskan waktu di rumahnya di Chicago, seusai pemilihan awal di Indiana dan Carolina Utara, awal bulan lalu. Dia agak tenang mungkin. Soalnya, Obama sudah menetapkan akan bertemu dengan kelompok paling penting di Amerika Serikat saat ini: 250 lebih delegasi super yang bisa menyelesaikan pertarungan antarkandidat di kubu Demokrat.
Hasil akhir pertarungan Hillary dan Obama akan bergantung pada kelompok kecil yang punya hak suara otomatis itu. Lebih-lebih melihat komposisi perolehan suara mereka yang sejauh ini yang belum menembus angka minimum calon presiden Partai Demokrat: 2025 delegasi.
Apa sebetulnya delegasi super? Delegasi super adalah khas Partai Demokrat. Media massa mempopulerkannya sebagai delegasi yang belum jelas pilihannya (unpledged delegates). Atau, sebutlah delegasi bebas. Ada dua kategori. Pertama, para pemimpin dan pejabat resmi partai. Kedua, delegasi bebas tambahan yang dipilih oleh tiap cabang partai di negara bagian dengan jumlah yang telah ditetapkan. Mungkin lebih mudah disebut ”delegasi bebas tambahan”. Pada 2008, Partai Demokrat memutuskan satu delegasi mewakili 10 ribu pemilih Demokrat.
Delegasi super tak dipilih berdasarkan pemilihan awal partai atau kaukus di tiap negara bagian—di mana pemilih menetapkan siapa kandidat partai yang maju ke pencalonan presiden. Semua delegasi super bebas mendukung setiap kandidat (Partai Demokrat) yang dicalonkan.
Dekatnya selisih dukungan antara Hillary dan Obama akan membuat delegasi super berperan besar menentukan siapa kandidat terpilih. Para kandidat presiden Partai Demokrat harus mengumpulkan dukungan 2.025 dari jumlah total delegasi, yaitu 4.049. Kubu Republik punya standar berbeda. Mereka mesti meraih 1.191 dari 2.380 suara delegasi untuk mengamankan posisi calon presiden.
CNN memperkirakan—berdasarkan survei—Hillary Clinton punya dukungan sekitar 234 delegasi super. Bandingkan dengan Obama, yang hanya punya 156. Tapi ada perkembangan menarik. Sejumlah delegasi super yang tadinya terang-terangan menyokong Clinton memutuskan berbelok ke kubu Obama. Tren ini kian kuat beberapa pekan terakhir. Lebih-lebih setelah mantan senator John Edwards menyerahkan suara pendukungnya ke Obama. Alhasil, pertarungan Hillary-Obama di kancah delegasi super pun bakal panas.
Ada pendapat, tidaklah demokratis bagi delegasi super membuat keputusan. Mereka harus merujuk pada hasil pemilihan awal dan kaukus. Tapi Helen Knetzer, delegasi super dari Wichita, Kansas, tak setuju. Knetzer akan menunggu hasil konsultasi dia dengan Federasi Nasional Perempuan Demokratik. Dia mengaku banyak menerima surat dan telepon yang memintanya memilih sesuai dengan hasil pemilihan di negara bagian. ”Saya tak dipilih oleh negara bagian. Saya dipilih oleh organisasi saya,” ujar Knetzer.
NP (CNN, Guardian, Wikipedia)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo