Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Letusan senjata api terdengar jelas di area Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, menyusul ditembaknya sebuah drone mainan di dekat Istana oleh pasukan keamanan Arab Saudi. Suara letupan senjata ini langsung memicu dugaan adanya sebuah upaya kudeta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs mirror.co.uk pada Minggu, 22 April 2018, melansir Kepolisian Arab Saudi mengatakan aparat di pos pemeriksaan di distrik Khozama telah mengidentifikasi sebuah drone atau pesawat tanpa awak dan segera menembak jatuh sesuai dengan perintah. Khozama adalah sebuah area tempat Istana Kerajaan Arab Saudi berada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Raja Salman saat vlog bersama Jokowi ketika makan siang. Instagram.com
Penjelasan itu diberikan setelah derasnya spekulasi di media sosial atas penyebab terjadinya penembakan, yang tertangkap kamera dan diunggah secara online. Dalam rekaman video berdurasi 30 detik itu, terdengar suara letupan tembakan sangat keras. Hal tersebut dengan cepat menyebarkan dugaan adanya kegaduhan politik.
“Raja Arab Saudi berada di kebunnya di Diriya,” kata sumber di Kepolisian Arab Saudi, yang tak mau dipublikasi.
Para pejabat senior Kerajaan Arab Saudi mengatakan Raja Salman tidak berada di Istana saat tembakan terjadi. Namun kabar yang beredar di Twitter menuding Raja Salman dilarikan ke sebuah bunker militer di Kota Riyadh.
Sedangkan situs al-Jazeera pada Minggu melaporkan letusan tembakan terdengar pada Sabtu, 21 April, pukul 07.50 malam waktu setempat. Sebuah penyelidikan telah dilakukan atas peristiwa tersebut. Tidak ada korban luka atau kerusakan yang ditimbulkan atas kejadian ini.