Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Sugiono melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal Bin Farhan Al Saud, di sela- sela perhelatan the World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2025, 23 Januari 2025. Dalam rapat tersebut, kedua Menteri membahas kerja sama bilateral antar kedua negara dan rencana kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Riyadh, Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan menjelaskan Sugiono dan Pangeran Faisal Bin Farhan Al Saud juga membahas rencana kunjungan kerja Pangeran Faisal Bin Farhan Al Saud ke Indonesia, termasuk pembahasan deliverables dari kunjungan dimaksud.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain membahas kerja sama bilateral, Menlu RI dan Pangeran Faisal Bin Farhan Al Saud juga membahas perkembangan situasi di Palestina. Sugiono menyampaikan dukungan bagi kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Menlu Sugiono menekankan pentingnya implementasi kesepakatan gencatan secara menyeluruh demi menghentikan jatuhnya korban jiwa di Gaza. Pertemuan Menlu Sugiono dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi di sela-sela Annual Meeting WEF 2025 di Davos merupakan pertemuan bilateral pertama kedua Menteri sejak Menlu Sugiono dilantik pada Oktober 2024.
Sebelumnya mantan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan pada 2023 mengungkap Indonesia dan Arab Saudi memiliki banyak peluang meningkatkan dan mempererat hubungan perdagangan. Pelaku bisnis kedua negara dapat mempererat dan berkolaborasi di tengah krisis global yang tengah terjadi.
Arab Saudi merupakan negara tujuan ekspor produk nonmigas Indonesia ke-24. Dari struktur komoditas perdagangan kedua negara, masih terdapat banyak peluang untuk meningkatkan dan mempererat hubungan perdagangan ke depannya.
Produk ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi yaitu kendaraan bermotor, minyak sawit dan turunannya, ikan, produk kertas, arang kayu, dan plywood. Sedangkan produk utama Indonesia yang diimpor dari Arab Saudi antara lain ethylene glycol, sulphur, polypropylene, polyethylene, dan besi.
Kedua negara punya kesamaan pandangan untuk saling bekerja sama, bahkan kerja sama lebih dalam demi kesejahteraan masyarakat di kedua negara melalui penguatan sektor ekonomi, terutama di sektor perdagangan, baik perdagangan produk/komoditas dan jasa.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini