Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sydney Dilanda Banjir Besar, Ribuan Warga Diperintahkan Mengungsi

Banjir bandang melanda Sydney, kota terbesar di Australia. Banjir lebih parah dibandingkan tahun lalu. Ribuan warganya mengungsi.

3 Juli 2022 | 21.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan penduduk diperintahkan mengungsi di barat daya Sydney, kota terbesar di Australia, pada Minggu 3 Juli 2022. Hujan lebat dan angin menerjang pantai timur. Banjir diperkirakan lebih buruk dibandingkan yang melanda kawasan tersebut tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hujan lebat dan meluapnya bendungan dan sungai mengancam banjir bandang dan tanah longsor di sepanjang pantai timur dari Newcastle ke Teluk Batemans di negara bagian New South Wales. Hujan diperkirakan akan meningkat pada Minggu malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jika Anda aman pada tahun 2021, jangan berasumsi Anda akan aman malam ini. Daerah yang sebelumnya tidak pernah banjir, kini terdampak," kata menteri layanan darurat New South Wales Steph Cooke dalam sebuah pernyataan. media briefing televisi pada Minggu malam, 3 Juli 2022.

Dia mendesak penduduk Australia untuk mempertimbangkan kembali perjalanan liburan. Alasannya cuaca buruk melanda di awal liburan sekolah. "Ini adalah situasi darurat yang mengancam jiwa," kata Cooke.

Lebih dari 200 mm hujan telah turun di banyak daerah dengan beberapa terkena sebanyak 350 mm, kata Biro Meteorologi. Lembaga itu memperingatkan risiko banjir di sepanjang Sungai Nepean dan Hawkesbury.

Camden di barat daya Sydney berada di bawah air, dan biro cuaca memperkirakan ketinggian air di wilayah North Richmond dan Windsor di barat laut Sydney akan mencapai puncaknya. Ketinggian air diperkirakan lebih dibandingkan saat peristiwa banjir besar terakhir pada Maret 2021. "Ini bisa menjadi lebih buruk pada malam hari," kata Komisaris Layanan Darurat Negara Bagian Carlene York.

Hujan deras menyebabkan bendungan utama Sydney meluap pada Minggu pagi. "Tidak ada ruang bagi air di bendungan. Air mulai tumpah. Sungai-sungai mengalir sangat cepat dan berbahaya. Risikonya akan terjadi banjir bandang," kata York.

Ada hampir 2.000 panggilan untuk bantuan pada hari Minggu dan dalam 24 jam terakhir. Sebanyak 29 orang telah diselamatkan dari banjir, termasuk seorang wanita yang tergantung di tiang selama satu jam sebelum diselamatkan oleh petugas. 

Mayat seorang pria yang jatuh dari kayak ditarik keluar dari Sydney Harbour, kata polisi. Pemerintah Australia telah menyediakan 100 tentara dan dua helikopter untuk membantu penyelamatan, kata Menteri Pertahanan Richard Marles di Sky News.

Baca: Unjuk Rasa Perubahan Iklim di Sydney Rusuh, 11 Orang Ditangkap

CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | SKY NEWS 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus